Sparta U-11 Tepis Anggapan Terlalu Rifal-sentris




IJL.Com- Berbekal pengalaman segudang sampai kualitas menawan praktis membuat Rifal jadi andalan rekan-rekan setimnya di skuat SSB Sparta 1979 U-11. Namun, sang pelatih yakni Indra Adi Gumelar enggan tim asuhannya terlalu Rifal-sentris.

Lupakan sejenak lezatnya opor ayam dan gurihnya daging rendang, libur lebaran telah usai untuk anak-anak Sparta. Minggu (24/6), tim asal kota Depok itu sudah harus kembali bersimbah peluh keringat di atas rumput hijau.

Tak ayal, pekerjaan rumah ada di depan mata juru taktik Sparta, Indra Adi Gumelar. Eks pemain Timnas Indonesia U-19 di akhir 90-an itu tentu tak rela melihat anak asuhnya kedodoran. Seperti diketahui dua minggu ke depan sengitnya persaingan IJL Mayapada 2018 sudah menunggu.

Posisi Sparta di tabel klasemen Grup A Phenomenon memang terbilang belum aman. Dua laga tersisa di babak penyisihan grup harus disapu bersih dengan poin penuh jika tidak ingin terlempar dari posisi enam besar sebagai syarat lolos ke babak play-off champions.

"Insya Allah kami akan mulai kembali latihan esok hari. Fokusnya sementara masih mengembalikan stamina pasca libur. Selain itu ya diselingi dengan ball feeling," terang Indra.



"Ini jadi PR memang bagi saya, sudah sekitar dua minggu anak-anak libur. Pola makan selama tidak latihan kemarin pasti berpengaruh, tapi sebelumnya saya sudah beri mereka sedikit pengarahan ya semoga bisa dijalankan dengan baik," tambah Indra.



PR Indra memang bukan semata-mata mengembalikan performa anak asuhnya pasca libur lebaran. Menepis anggapan terlalu Rifal-sentris juga jadi bagian tak bisa dilupakan.

Ya sejauh ini kian kuat anggapan Sparta sangat bergantung dengan kehadiran Rifal. Dua laga terakhir saat salah satu pemain IJL Elite itu harus absen, hasilnya mereka dibekuk CISS Soccer Skill dan main imbang kontra SS Gagak Rimang.

Memang tak bisa dipungkiri Rifal ada sosok sentral untuk skuat Sparta. Bagaimana tidak, total 15 gol yang mereka cetak delapan diantaranya berasal dari kaki pemain bernomor punggung 38 itu.

"Iya memang benar pengaruhnya sangat terlihat dengan tidak adanya Rifal. Ini adalah PR saya dan manajer karena kami tidak mau tim ini mengandalkan satu pemain saja," tegas Indra.





"Pelan-pelain Sparta mulai belajar tidak mengandalkan Rifal, di dua pertandingan sisa babak penyisihan grup  mungkin bisa. Akan ada kejutan di dalam line-up tim," ujar pria berkacamata tersebut.





Mau tidak mau Sparta memang harus segera menepis anggapan Rifal-sentris yang kian terus muncul ke permukaan. Mengandalkan super-sub bisa jadi obat mujarab. Jangan lupa mereka juga punya pemain dengan potensi besar dalam diri Al Fatih Eka Putra.

"Dengan adanya sistem liga di IJL sangat berpengaruh dengan penampilan anak-anak. Perlahan saya yakin pemain lainnya bisa melakukan sesuatu meski tanpa Rifal. Ada Al Fatih, Rizky Saputra, Fairuz, Reyhan Saputra. Semua yang diberi kepercayaan mengisi starting line-up hingga supersub harus terlibat seluruhnya sampai peluit panjang dibunyikan," tandas pelatih yang pernah merasakan tangan dingin Danurwindo hingga Sofyan Hadi itu.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa