Sunandar Boro; Dikejar Waktu Hingga Berujung Tawa


IJL.Com- Akhir pekan lalu jadi jadwal yang super duper melelahkan untuk seorang Sunandar Boro. Beruntung, ada senyuman manis anak-anak IJL All Stars yang sudah siap menyambut.

Senyum semringah tidak lagi mampu disembunyikan oleh Sunandar Boro. Pengalaman berkesan baru saja ia dapatkan akhir pekan lalu saat bertatap muka dengan barisan anak-anak terpilih yang tergabung dalam skuat IJL All Stars U-11 Grup Sensation.

Nandar, sapaannya akrabnya memang sempat datang agak sedikit telat. Namun hal tersebut bukannya tanpa alasan yang kuat.

Bagaimana tidak, jadwal super duper melelahkan kudu dilewati Nandar. Tak ayal, pelatih asal FU15FA itu serasa dikejar waktu.

"Kebetulan kemarin saya baru dari Malaysia bersama coach Firman Utina. Balik duluan ke Indonesia, sampai di Bandara Soekarno-Hatta jam 12 siang dan langsung menuju Lapangan Nirwana Park Sawangan," ungkap Nandar.

Rasa lelah yang hinggap dalam wajah Nandar berubah seketika begitu ia melihat pemain IJL All Stars sudah menunggu dirinya di tengah lapangan. Dibayar lunas, dibayar tuntas.

"Anak-anak begitu menyambut saya dengan tangan terbuka, dari awal sampai akhir sesi latihan kami tidak pernah berhenti tertawa," ujar Nandar.

"Saya senang, anak-anak juga senang. Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk bisa beradaptasi dengan baik," tambah Nandar.

Membesut skuat IJL All Stars, Nandar bahkan merasa seperti lahir kembali. Euforia berbalut animo Bima Adi Saputra dan kawan-kawan turut merasuk ke dalam sekujur tubuh juru taktik berusia 26 tahun tersebut.

"Saya baru saja dapat pengalaman paling berkesan sepanjang karir kepelatihan. Adanya IJL membuat saya pribadi semakin bersemangat mempelajari sepak bola usia dini," ujar Nandar.

"Serasa melatih timnas versi IJL," tambah pelatih asal Pulau Nain, Sulawesi Utara itu seraya tersenyum lebar.

Laga perang bintang nantinya akan digelar pada Minggu (1/12) sebagai bagian dari rangkaian closing ceremony IJL musim 2019. Dalam rentang waktu 3x15 menit, ramuan Nandar akan beradu dengan eks pemain Timnas Indonesia, Warsidi Ardi yang membesut IJL All Stars U-11 Grup Phenomenon.

Total ada 54 pemain bersiap menunjukkan kelasnya di kancah perang bintang IJL U-11. Musim 2018 lalu, jalannya laga Phenomenon versus Sensation ditutup dengan hasil imbang tanpa gol. 2019 ini saatnya tentukan siapa yang lebih layak untuk jadi pemenang.

"Sudah jadi PR saya sebagai pelatih tentunya untuk bisa memainkan dan mengkolaborasikan kekuatan anak-anak yang punya karakteristik berbeda-beda," tandas Nandar.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa