Suratan Takdir Adli Ari Saputra


IJL.Com- Alfa dan omega, begitu gambaran etos kerja Adli Ari Saputra, striker licin D'Joe FC pada babak Semifinal Champions IJL U-11. Pundi-pundi gol bertambah gemuk, satu tiket partai puncak dikantongi, istimewanya lagi sudah siap bertemu "sang mantan".

Entah mimpi apa seorang Adli Ari Saputra pada malam hari sebelum peluit kick-off Semifinal Champions IJL U-11 dibunyikan. Faktanya di atas lapangan saat jumpa Sparta, pemain bernomor punggung 17 itu mampu menorehkan sejarah manis untuk tim kebanggaannya, D'Joe FC.

D'Joe lolos ke partai puncak IJL U-11 usai menyudahi perlawanan Sparta lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Adli lahir sebagai aktor protagonis, alfa dan omega (yang pertama dan terakhir) dalam urusan menceploskan bola ke jala gawang lawan.

Tidak heran, Adli diarak bak pahlawan di tengah euforia yang menyelimuti suporter D'Joe. Pelukan sang ibu jadi pelengkap manis untuk bocah asal Kemayoran tersebut.

"Senang dan bangganya luar biasa, sempat deg-degan juga sebenarnya saat Sparta menyamakan kedudukan di menit-menit akhir," ujar Adli.

"Di babak perpanjangan waktu memang sudah lelah sekali. Saat babak adu penalti, pikiran saya cuma satu, benar-benar ingin maju ke final," tambah Adli seraya tersenyum.

Adli memang bisa dibilang punya motivasi pribadi tersendiri untuk melaju ke babak final. Dalam lubuk hati paling dalam, ia ingin sekali menyusul Giras yang pada partai semifinal sebelumnya mampu menekuk Salfas Soccer dengan skor tipis 1-0.

Giras sendiri adalah tim yang pernah dibela Adli saat gelaran IJL U-11 musim 2018 lalu. Saat itu, Adli sukses membawa Si Pitung Cilik lolos ke fase champions delapan besar.

Bersua kembali dengan sang mantan dalam bumbu laga akbar tentu membuat bulu roma Adli berdiri. Ya, suratan takdir memang selalu penuh rahasia.

"Sebelum pertandingan melawan Sparta dimulai, saya dapat bantuan semangat dari anak-anak Giras, salah satunya dari Azka Putra," ungkap Adli.

"Semakin senang tentu bisa berhadapan dengan Giras meski disana hanya tersisa Muhammad Ridwan dan Azril Febrio dari tim 2018 lalu. Saya ingin tantang mereka untuk bermain lebih sportif," tambah Adli seraya tertawa lebar.

Senyum Adli makin semringah saat ia menyebut rekening tabungan golnya yang kian gemuk. 20 gol genap dibukukan Adli sejauh ini, bisa dibilang trofi sepatu emas sudah menunggu di depan matanya.

"Ibarat mimpi saja, 20 gol tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Jika sepatu emas itu datang, saya ingin berikan untuk kedua orangtua," tambah Adli seraya tersenyum.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa