Susunan Pemain IJL All Stars U-11 Grup Phenomenon: Barikade Mental Baja



IJL.Com- Skill dan teknik mumpuni saja tidak cukup menjadi syarat jika ingin masuk dalam gerbong barisan pemain IJL All Stars U-11 Grup Phenomenon. Membangun barikade mental baja dibantu ramuan eks pemain Timnas Indonesia.



Kiper:


Orang penting dari 'belakang layar' di balik keberhasilan D'Joe FC lolos ke babak Final Champions IJL U-11, ya Adzmi Marwan Ferdiansyah adalah jawabannya. Ferdi seperti bekerja dalam senyap, selalu muncul sebagai pembeda dan penentu di menit-menit krusial, kiper bermental baja, perawakannya kalem di bawah mistar gawang, diam itu emas jadi gambaran peribahasa yang paling tepat. Ferdi tidak sendiri, dia akan ditemani kiper Young Warrior FA berdarah Inggris, Dominic Matthew Sutton, penjaga gawang dengan refleks tangguh yang terbilang cekatan menutup ruang tembak pemain lawan, keahlian Domi merancang build-up dari lini belakang jadi sebuah nilai tambah, sepakan goal-kick Domi pun dikenal punya tingkat akurasi matang, modal mencuri momentum lewat serangan balik.



Bek:


Sosok serba bisa diyakini akan jadi jenderal lini belakang All Stars U-11 Grup Phenomenon, tidak lain tidak bukan dia adalah pemain bertenaga kuda asal B24HABS, Rama Apriansa. Kokohnya Rama akan disokong duo bek spartan nan militan asal Salfas Soccer yakni Rivandino Riansyah dan Rizki Dermawan. Bagi Rizki, ini untuk kedua kalinya ia mencicipi laga perang bintang pasca musim 2017 lalu, Rizki yang sekarang tampil jauh lebih gres, dewasa dan satu lagi, tidak takut mencatatkan namanya di papan skor. Pun begitu dengan Rivandino, pemain belakang yang punya insting gol ciamik.

Tidak hanya sektor jantung pertahanan yang layak dapat sorotan penuh, bala pasukan gerbong lini belakang juga diperkuat bek berkaki kidal asal Young Warrior FA, Aditya Ilham. Pemain yang rajin melepaskan penetrasi dari sisi sayap, cukup aktif mencuri ruang lewat skema bola-bola mati. 

Selain itu, nama Fachri Aidil dari Putra Sejati dan Achmad Bijak asal Remci pun dirasa cukup menarik perhatian, perpaduan bek yang tak kenal kompromi dengan body balance mumpuni, begitu diandalkan untuk mendikte alur serangan tim lawan sekaligus mengisi ulang kekuatan benteng pertahanan.



Gelandang:


Letupan-letupan jenderal lapangan tengah Giras, Muhammad Ridwan akan jadi senjata tempur utama All Stars U-11 Grup Phenomenon membedah dinding pertahanan tim lawan. One, sapaan akrabnya memang dikenal cukup sadis melepaskan tembakan jarak jauh sebagai pemecah kebuntuan tim, intuisi One adalah sebuah nilai jual mahal. Duo Salfas Soccer, Muhammad Rizqullah Alifasyah dan Rakha Lubis pun tidak mau ketinggalan unjuk gigi, 2017 sudah pernah mencicipi perang bintang dan 2019 saatnya tebar pesona lagi. Rakha dan Al ibarat "kompas" dalam peta serangan All Stars U-11 Grup Phenomenon, agresif mendistribusikan bola-bola matang dan juga reaktif dalam urusan menjaga kedalaman tim. Suasana lini tengah semakin lengkap manakala muncul game-maker stylish asal FIFA Farmel, Zona Dzuhri. Dari kaki Dzuhri, torehan gol dan assist bisa banyak tercipta.

Barikade lini tengah All Stars U-11 Grup Phenomenon memang diperkuat pemain-pemain dengan mental baja dari segi jam terbang, visi bermain dan tingkat kepercayaan diri. Urusan bola mati, ada raja tendangan bebas asal ASIOP, Faris Yusuf. Lalu gelandang serang haus gol dari Alba FC, Adji Catur. Tidak ketinggalan Rafi Kiendra, konduktor lini tengah Pro: Direct Academy. Keempatnya berpotensi besar mencuri mata penonton, akan banyak terapi kejut lahir di atas rumput hijau.

Satu lagi, urusan tendangan bebas, All Stars U-11 Grup Phenomenon punya opsi unggul dalam diri penggawa Brazillian Soccer School, Marley Muhammad Katsor. Secara skill olah kulit bundar, Marley juga patut mendapat kredit tersendiri. Terselip nama gelandang jangkar SS Gagak Rimang, Maulana Safwan Naufal. Pemain yang tenang dan benar-benar bisa diandalkan dalam hal penguasaan bola. Terakhir, ada gelandang mungil FIFA Farmel, Andik Jiyan yang punya daya ledak cukup tinggi.


Penyerang:


Raja gol sekaligus calon kuat peraih sepatu emas IJL U-11 dari D'Joe FC, Adli Ari Saputra diyakini akan menjadi aktor utama di laga perang bintang. Persona Adli akan "ditandingi" striker jebolan IJL Elite 2018 kebanggaan Salfas Soccer, Akmal Rusdiansyah. Duo AA yang begitu menggugah selera dari segi insting gol maupun visi bermain. Lini gempur akan semakin ramai saat mengingat sepak terjang "The Minion" milik Young Warrior, Fabian Aviliano. Lesatan-lesatan Fabian bisa membawa aroma berbeda apalagi dengan sokongan Azka Putra, winger gesit Giras Soccer School yang rajin menjemput bola dari sektor lini tengah, liar mencari ruang tembak dan punya kekuatan tendangan keras nan dahsyat.

Sama seperti Azka, utusan ASIOP yakni Alisyarief juga bisa memberi warna segar. Winger eksplosif yang dikenal ngotot, berani melepaskan akselerasi tajam dengan insting gol kuat. Berikutnya penggawa Stoni Indonesia, Muhammad Athar tentu tidak boleh ketinggalan, pergerakan Athar yang lincah bak seekor kancil bisa memaksa bek-bek tim lawan melakukan pelanggaran krusial.

Opsi sama juga siap dihadirkan pemain Garec's, Daffa Haidar. Lini depan IJL All Stars U-11 Grup Phenomenon pun tidak akan kekurangan sosok striker murni, ya disana juga ada nama bomber Satria Muda, Zaki Falih Riyono. Predator ulung bermental baja di dalam area kotak penalti. Terakhir ada Satria Maulana Febrian, penyerang GRT Sitanala yang bisa jadi senjata pamungkas mematikan lewat kepintarannya memanfaatkan skema serangan balik.



Pelatih:


Warsidi Ardi (D'Joe FC)

Di awal-awal kompetisi, nama Warsidi bisa dibilang tidak ada dalam radar bursa calon pelatih paling berpengaruh di gelaran IJL U-11, bukannya tanpa alasan kuat mengingat dirinya baru membesut D'Joe FC di laga pekan ketiga. Meski demikian, status "umur jagung" tersebut tidak membuat Warsidi ambil pusing, reputasinya sebagai eks pemain Timnas Indonesia sampai legenda hidup Persija Jakarta dan Arema tak sama sekali membuat dirinya besar kepala. Berani dan banyak mau belajar, begitu etos kerja Warsidi mendampingi anak asuhnya, tidak heran D'Joe ia giring sampai partai puncak.

D'Joe tidak diperkuat pemain dengan label "Superman", meskipun demikian Warsidi mampu menyulap tim asuhannya tersebut menjadi sekelompok pasukan "Avengers", merata di segala lini, bergerak selaras senada, tampil cair meraba atmosfer pertandingan. Patut ditunggu ramuan Warsidi untuk meracik kekuatan mental baja armada IJL All Stars U-11 Grup Phenomenon.



----------


Komposisi IJL All Stars U-11 Grup Phenomenon

Kiper: Dominic Sutton (Young Warrior FA), Adzmi Marwan Ferdiansyah (D'Joe)

Bek: Achmad Bijak (Remci), Aditya Ilham (Young Warrior FA), Rivandino Riansyah (Salfas Soccer), Rama Apriansa (B24HABS), Fachri Aidil (Putra Sejati), M Rizki Dermawan (Salfas Soccer)

Gelandang: M Rizqullah Alifasyah (Salfas Soccer), Zona Dzuhri (FIFA Farmel), Faris Yusuf (ASIOP), Marley M Katsor (Brazillian Soccer School), Rafi Kiendra (Pro Direct Academy), Maulana Safwan Naufal (SS Gagak Rimang), M Ridwan (Giras), Adji Catur (Alba FC), Rakha Lubis (Salfas Soccer), Andik Jiyan (FIFA Farmel)

Penyerang: Akmal Rusdiansyah (Salfas Soccer), Fabian Aviliano (Young Warrior), Zaki Falih Riyono (Satria Muda), Muhammad Athar (Stoni Indonesia), Satria Maulana Febrian (GRT Sitanala), Adli Ari Saputra (D'Joe), Azka Putra (Giras), Alisyarief (ASIOP), Daffa Haidar (Garec's)

Pelatih: Warsidi Ardi (D'Joe FC)


---------------------------------------------------------

1. Latihan IJL All Stars dan sesi perkenalan tim akan digelar pada Minggu, 24 November 2019 di Lapangan Nirwana Park Sawangan. Semua pemain diwajibkan untuk turut hadir.

2. Saat latihan, tiap pemain diwajibkan untuk memakai satu stel kostum tim asal SSB-nya masing-masing.

3. Masing-masing pemain diwajibkan membawa satu bola ukuran 4.

4. Sesi latihan IJL All Stars juga akan diselingi laga uji coba melawan tim kontestan kompetisi IJL.

5. Pertandingan IJL All Stars akan digelar pada Minggu, 1 Desember 2019 di Lapangan Nirwana Park Sawangan sebagai rangkaian dari acara closing ceremony IJL 2019


-----------


Catatan Regulasi IJL All Stars:

1. Pertandingan berjalan selama 3x15 menit

2. 15 menit babak pertama, komposisi starting line-up harus sesuai dengan daftar susunan pemain versi tim komite Indonesia Junior League, selepas itu keputusan mutlak sepenuhnya ada di tangan pelatih

3. Tiap pelatih diwajibkan melakukan rotasi pemain tiap menitnya untuk memberi kesempatan anak-anak didiknya mencicipi atmosfer laga perang bintang

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa