Tasyakuran IJL Elite; Pesan Mawar Merah, Tiada Kata Berpisah


IJL.Com- Lukisan prestasi cemerlang IJL Elite membawa pulang trofi Malaysia Borneo Football Cup U-14 dirayakan dengan cara sederhana nan hangat penuh aroma kekeluargaan. Kekayaan tanpa kemewahan.

Slogan Mes que un club (lebih dari sekadar klub) begitu erat tertanam dalam identitas raksasa sepak bola Eropa sekaligus dunia, Barcelona. Diambil dari bahasa Katalan, dicetuskan oleh Narcis de Carreras (Presiden Barcelona periode 1967-1968), diserap sari-sari patinya oleh barisan penggawa Los Azulgrana, selalu menggaung di tiap sudut Stadion Camp Nou tiap kali Lionel Messi dan kawan-kawan berlaga.

Pemain bintang boleh hilir mudik membela Barcelona tapi mes que un club tetap abadi, bukan hanya sekadar slogan panggung semata. Layaknya mantra, begitu mendarah daging bak cerita nenek moyang turun temurun. Ada sebuah simbol perjuangan, perlawanan dan satu lagi, kebanggaan.

Harumnya darah juang mes que un club sampai juga di Indonesia. Tumbuh dalam tiap jengkal bulu roma 18 pemain IJL Elite, merasuk dalam dada lewat satu atap rumah yang sama, keluarga.

Tidak heran, dua Minggu sudah berjalan, euforia keberhasilan IJL Elite menggondol trofi Malaysia Borneo Football Cup U-14 masih begitu terasa gemanya. Bukan dalam bentuk pesta semalam suntuk pastinya tapi lebih kepada ucapan syukur tanpa henti bisa membawa bendera Merah-Putih terbang tinggi-tinggi di Negeri Jiran.

Pada Jum'at (18/10) bertempat di Nirwana Park Sawangan, tasyakuran IJL Elite digelar. Senyum semringah terpancar jelas dalam wajah Muhammad Muthi Dzulkarnaen dan kawan-kawan. Dari sorot mata prajurit garuda muda masih begitu terasa membekas sisa-sisa perjuangan mereka mengibarkan bendera Indonesia. Ya, untuk Merah-Putih selagi kita masih bisa.

"Sungguh membanggakan berada di skuat IJL U-13, kesatuan dan kekompakan para anak dan orangtua serta kolaborasi antara pelatih dan manajemen IJL sangat terasa," tutur CEO IJL, Rezza Mahaputra Lubis.

"Ibaratnya kami merasakan seperti keluarga besar, tiap anak-anak punya kisahnya masing masing, dan mereka anak- anak pilihan yang menjadi pemain masa depan Indonesia," tambah Rezza.

"Kebersamaan dan kekompakan adalah dua kata yang tidak bisa lepas dari pembentukan tim IJL Elite ini. Saya salut dengan coach Mulyadi yang bisa menyatukan mereka semua," sambung Rezza lagi.

Pelatih IJL Elite, Mulyadi Madrizal sampai dibuat kehabisan kata-kata atas inisiatif dan apresiasi yang diberikan orangtua pemain IJL Elite. Sekali seumur hidup, begitu ungkap sang juru taktik.

"Saya bukan orang yang pandai berbicara, tapi jujur hari ini saya kehabisan kata-kata. Sudah banyak pegang tim, tapi baru sekarang diberi apresiasi seperti ini. Terimakasih, sekali lagi terimakasih," ujar Mul.

"Selama masa persiapan, sebelum berangkat hingga tiba di Malaysia, saya ingatkan ke anak-anak kalau kami adalah orang-orang terpilih, jadi buktikan kalau itu memang pantas. Bermain dengan bangga, buat orang-orang yang mencintai kalian tersenyum," ujar Mul.

Jauh sebelum skuat IJL Elite terbentuk, Mul memang mengakui ada aroma kekeluargaan cukup kental mengiringi perjalanan panjang derasnya peta persaingan kompetisi IJL. Delapan bulan lebih saling berdesak-desakan menuju podium tangga juara, pada ujungnya marwah sepak bola yang sesungguhnya tidak pernah hilang. Dari lawan jadi kawan.

"Kecerdikan IJL mengemas kompetisi yang tidak hanya ketat dan sengit tapi juga sehat melahirkan aroma kekeluargaan yang kental di tubuh IJL Elite, tidak hanya pemain tetapi juga orangtua anak didik. Yang jelas, saya bangga ada di tengah anak-anak hebat ini, mereka punya masa depan di dunia sepak bola. Jaga terus mimpi dan harapan mereka pak, bu," tutur Mul.

"18 pemain ini, aksi juga etos kerjanya di atas lapangan, tingkah polahnya di luar lapangan akan selalu membuat saya rindu," tambah Mul.

Rangkaian acara tasyakuran IJL Elite ditutup oleh prosesi pemotongan tumpeng disusul "diplomasi meja makan" alias menyantap hidangan bersama. Dari nasi kuning, telur bumbu balado, semur jengkol, ikan mas bumbu cabe merah, sambal goreng kentang, sampai lalapan goyang lidah. Duh, duhai nikmatnya.


Selain itu tanda kasih dari orangtua yang tergambar dalam sepucuk bunga mawar merah semakin menambah haru suasana. Tapi jangan bersedih, toh di dalam keluarga tak pernah kenal kata berpisah.

"Sampai sekarang ketika melihat trofi Malaysia Borneo Football Cup, saya selalu terbayang jerih payah perjuangan anak-anak. Saya benar-benar punya harapan bisa melihat mereka ada di TV dua tahun lagi dengan lambang Garuda di Dada," ujar Rezza.


"Tasyakuran IJL Elite yang diinisiasi oleh orangtua pemain ini bukan prosesi pembubaran tim. Saya bersama seluruh Crew IJL akan sangat bangga bisa terus bersama-sama dengan anak-anak. Pesan berharga dari Danurwindo (Direktur Teknik PSSI) juga jadi suntikan motivasi untuk skuat IJL Elite untuk melangkah ke depan," tegas Rezza.

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa