Team of The Week 5 IJL U-9: Semakin Berwarna




IJL.Com- Deretan pemain kreatif dari lini tengah melahirkan gaya permainan team of the week 5 Indonesia Junior League U-9 yang makin berwarna. Jangan lupakan kiper yang berdiri tegar meredam badai. 



Kiper:


Qaishar Rafiq (Salfas Soccer) 

Pontang-panting di bawah mistar gawang, Qaishar tampil dengan sangat fenomenal nan heroik menjinakkan dentuman si kulit bundar saat Salfas Soccer bersua Pelita Jaya dan Young Warrior. Meski tidak mampu menghindarkan timnya dari kekalahan, aksi Qaishar jelas tak bisa dipandang sebelah mata sebagai simbol garda terakhir. 





Bek: 


Alfathih Rizqi (FIFA Farmel)

Bukan Alfathih Rizqi jika bermain tanpa menggebu-gebu, segala daya upaya ia kerahkan agar pemain lawan tidak leluasa menguasai bola, ngotot dan selalu cepat ambil keputusan membuat benteng pertahanan FIFA Farmel jauh lebih aman. Rajin pula membakar motivasi untuk rekan-rekan setimnya, alhasil permainan Farmel menjadi jauh lebih hidup mulai dari sektor lini belakang. 




Hafizh Rakka (Siaga Pratama) 

Rakka kembali memainkan peran sentralnya sebagai pilar lini belakang Siaga Pratama, begitu sigap namun penuh ketenangan membaca aliran bola serangan tim lawan, ada  banyak intersep ia lepaskan sehingga penggawa Java Soccer Academy dan Stoni terlalu cepat kehilangan momentum. Tak sungkan mencuri peluang, berani melepaskan daya dobrak, satu gol ditorehkan ke gawang Stoni. 




Al Azmi Azhar (Young Warrior) 

Bermain sangat disiplin menjaga stabilitas pertahanan Young Warrior, pemain yang paling banyak melepaskan intersep di laga menegangkan saat Young Warrior kontra Salfas Soccer. Daya tarung Al diimbangi kecepatan dan kesigapannya dalam hal transisi, tidak sama sekali membiarkan lawannya untuk ambil ruang lewat gaya yang taktis dan simple. 





Gelandang: 


M Naufal Suherlan (Siaga Pratama)

Sekali lagi, Naufal membuktikan karakteristiknya yang tidak hanya kuat dalam bertahan namun juga jempolan saat membangun inisiatif serangan, daya jelajahnya sangat tinggi menyisir sayap lapangan alias sangat dominan. Bukukan satu gol ke gawang Stoni, selebihnya punya peran krusial memperkaya variasi serangan Siaga Pratama. 




Ghaisan Firas (Pelita Jaya Soccer School)

Jenderal lapangan tengah yang membuat keseimbangan permainan Pelita lebih terjaga, dari kaki disertai visi Ghaisan mutlak distribusi bola dan kran serangan 'The Young Guns' bermula. Cetak satu gol lewat aksi solo run ke gawang Salfas Soccer, penempatan bola yang jenius jadi bukti kecepatan berpikir Ghaisan sebagai seorang pembeda. 




Fakhri Pratama (Akademi Persib Bogor)

Inspirator lini tengah Akademi Persib Bogor, cara Fakhri meliuk-liuk menggiring si kulit bundar membuat lini tengah sampai belakang organisasi tim lawan kelabakan dan terpancing meninggalkan posisinya. Soal intuisi berburu gol, Fakhri pun tidak kalah trengginas, ada hat-trick diceploskan saat membungkam All Star Galapuri. 




Yusuf Zema Zein (Jakarta Academy Soccer)

Pemain yang paling rajin melahirkan huru-hara di jantung pertahanan lawan, cara Zema berlari sembari menggiring bola menggambarkan kepercayaan dirinya dalam hal mengkreasikan peluang sampai membuat gol. Saat sulit dihentikan saat sudah menyisir sayap lapangan, cetak dua gol ke gawang Serang City Soccer dan mengubah alur pertandingan saat JAS menaklukkan Java Soccer Academy. 





Penyerang:


M Hudai Robby (Siaga Pratama)

Tampil sangat trengginas melucuti pertahanan lawan, pergerakan dengan atau tanpa bola seorang Robby adalah yang terbaik di kelasnya, tahu kemana si kulit bundar berlari untuk kemudian melakukan penyelesaian akhir dengan sangat dingin. Enam gol dibawa pulang termasuk quattrick ke gawang Java Soccer Academy. 




Yasmin Aprillianti (Young Warrior)

Daya dobrak Yasmin menjadi senjata mematikan, butuh dua pemain untuk menghentikan gerak pemain wanita yang satu ini, hebatnya ia juga disokong fisik prima sehingga tampil stabil sepanjang laga. Mencetak gol penentu ke gawang Salfas Soccer, banyak mengkreasikan umpan matang saat Young Warrior menggilas Prima Soccer School. 




Asfa Pradana (Pelita Jaya Soccer School) 

Manuver-manuver Asfa memaksa barikade pertahanan lawan membuat banyak pelanggaran, tidak hanya sekadar cepat namun juga ngotot dan eksplosif untuk memudahkan rekan-rekan setimnya menggali ruang kosong. Sumbang dua gol ke gawang Stoni, ada etos kerja keras dalam hal mengkreasikan peluang. 





Pelatih:


Hari Bakir (Pelita Jaya Soccer School) 

Sukses menerapkan kolektivitas tinggi dalam tubuh Pelita Jaya, Ghaisan Firas-Asfa Pradana tetap jadi poros utama namun Hari tak lupa memacu sistem rotasi yang membuat kedalaman skuat lebih terjaga. Dua kemenangan dengan gaya permainan meyakinkan dipetik Pelita, kuat di lini belakang, kreatif di lini tengah dan rajin cari peluang di lini depan. Hari juga dinilai mampu membuat semua pemain Pelita ambil peran di posisinya masing-masing, efektif di semua lini. 





Cadangan:


Kiper: Nathan Adriel Arayoga (Palapa Mavericks) 


Bek: Galang Putra (Palapa Mavericks), Zidan Dwi Andika (Jakarta Academy Soccer), Aqil Muzzaky (Java Soccer Academy) 


Gelandang: M Alfarezza (FIFA Farmel), M Ayuza Vergriansyah (Jakarta Academy Soccer), Qyshwan Fazlurrahman (Akademi Persib Bogor), Diky Fastabiqul (Jakarta Academy Soccer) 


Penyerang: Kelvino Al Fadelf (Akademi Persib Bogor), M Isa Auliya (Pelita Jaya Soccer School) 



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa