Tepis Kenangan Manis, Maesa Dambakan Persiapan Matang




IJL.Com- Maesa Cijantung kantongi modal mentereng untuk berlaga di kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-11 musim 2020. Meski demikian, sang pelatih, Warya Sunarya tidak mau larut dalam kenangan manis

Pandemi Covid-19 benar-benar berdampak besar pada perkembangan sepak bola di Indonesia tidak terkecuali di level usia dini. Roda kompetisi semua ditangguhkan untuk sementara waktu. Agenda latihan yang sudah disusun praktis berubah. Manajemen dan tim pelatih dipaksa putar otak untuk "menyambung hidup"

Menyambung hidup di sini juga dalam arti menjaga antusiasme dan semangat anak-anak didik. Bukan hal yang mudah tentunya, butuh pendekatan serta adaptasi matang.

Seperti yang dirasakan oleh pelatih Maesa Cijantung U-11, Warya Sunarya. Program latihan via online tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, menyerah pada keadaan tentunya bukan juga sebuah pilihan. 

"Bicara persiapan untuk IJL 2020, harus diakui memang sangat kurang secara keseluruhan. Di awal isu Covid-19 masuk ke Indonesia, saya dan tim sebenarnya masih sempat berlatih. Namun semakin hari kondisi dirasa kurang kondusif akhirnya manajemen dan tim pelatih sepakat untuk meliburkan anak-anak sampai waktu yang belum ditentukan," terang Arya.



"Tapi antusiasme anak-anak tentunya harus tetap dijaga. Saya manfaatkan aplikasi online, namun bukannya tanpa kendala karena ada beberapa pemain tidak bisa mengikuti latihan secara virtual. Karena memang sebagian besar belum memiliki handphone. Jalan keluarnya ya melalui Videocall dengan orangtua untuk tetap memberikan menu latihan tiap hari," jelas Arya.



"Kekeluargaan kami diuji di tengah situasi seperti ini. Saya tahu betul anak-anak juga sudah rindu kembali ke lapangan, sudah rindu berlaga di IJL yang harus diakui kompetisi bergengsi saat ini," tambah Arya.



Ya, rindu untuk kembali merumput. Mayoritas pemain Maesa U-11 sebelumnya memang pernah merasakan betapa sengitnya gelaran IJL. Tercatat ada enam pemain yang pernah membawa skuat Burung Hantu lolos ke babak semifinal IJL U-9 hingga mengunci gelar peringkat ketiga terbaik di akhir kompetisi.

Enam pemain tersebut diantaranya adalah Alfino Rizky, Rheva Kilimanjaro, Prima Ardyasakti, Ikhwan Zhafran, Aidil Gema dan M Faqih. Bukan tidak mungkin, Maesa akan memetik "hasil panen" di musim yang baru ini.

Meski demikian, Arya tidak ingin anak asuhnya larut dalam kenangan manis. Menurutnya, berlaga di kompetisi seketat IJL, persiapan matang adalah harga mati.

"Pengalaman mereka tentunya suatu keuntungan dan sangat baik sebagai modal. Tapi tentunya tidak bisa membuat kita menjadi bersantai-santai. Ini usia pembinaan, kondisi dan fisik belum stabil," ujar Arya.





"Kami harus punya motivasi yang baru. Kuncinya saya rasa lewat persiapan matang," tandas Arya.



Sebagai pelatih, Arya sebenarnya juga tidak asing dengan atmosfer IJL. Musim 2018/2019 lalu ia mampu mengantarkan Maesa U-13 ke babak 16 Besar dan mengorbitkan satu nama pemain berkelas dalam wajah Saubyhaky Putra.








  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa