IJL.Com- Aksi "turun gunung" Aris Indarto memberi tuah untuk skuat Garuda Muda Billal U-11. Ogah kejar tayang.
Momen kembalinya Aris Indarto di kancah Indonesia Junior League berjalan manis. Dalam laga pekan keempat IJL U-11 yang berlangsung Minggu (15/11), Garuda Muda Billal (GMB) ia bawa menemui jalan terang.
Pada laga perdana, GMB berhasil menahan imbang tim kuat sekelas ASIOP. Skor imbang tanpa gol menghiasi papan skor.
Memasuki laga kedua, momen itu tiba. Kemenangan perdana setelah menunggu selama enam pertandingan dipetik anak-anak GMB.
Tunas Asa ditekuk lewat skor tipis 1-0 via gol Dzibril Javas. Ya, setelah ditunggu-tunggu pecah telur juga.
"Yang jelas ini memberi kegembiraan untuk anak-anak," ujar Aris.
Aris juga mengaku senang bukan kepalang bisa menikmati kembali hiruk-pikuk arena IJL. Menurutnya, ada sensasi tersendiri menikmati asam-asam terjalnya kompetisi.
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, eks penghuni lini belakang Persija Jakarta dan Persik Kediri itu berasa pulang ke rumah. Dan betul, membawa tuah.
"Seperti kembali ke habitat asli kemarin. Sejujurnya, saya kurang suka mengikuti turnamen. Saya lebih suka anak-anak ikut sistem kompetisi ya seperti IJL ini," tegas Aris yang juga merupakan jebolan PSSI Baretti hingga sempat menimba ilmu di Italia tersebut.
"Di usia dini, saya lebih suka progres daripada hasil akhir," tambah Aris seraya tersenyum.
Jelas memang Aris bukan tipe pelatih SSB yang suka "kejar tayang" apalagi cuma mengincar rayuan trofi semata. Ia meyakini jatuh-bangun anak asuhnya di atas lapangan adalah bagian dari dinamika serunya terjun dalam pusaran pembinaan sepak bola usia dini.
"Saya belum puas melihat performa anak-anak kemarin. Masalah penyelesaian akhir yang akan segera menjadi koreksi program latihan kami ke depan," pungkas Aris dengan nada begitu semangat.
