Tersulut Atmosfer IJL, Warsidi Ardi Mulai dari Nol Lagi


IJL.Com- Kejarlah ilmu sampai ke negeri China, masih banyak jalan menuju Roma. Dua peribahasa tersebut nampaknya layak disematkan untuk mantan pemain Timnas Indonesia, Warsidi Ardi. Enggan menutup mata, tak ada pernah ada kata terlambat.

Jatuh bangun menempa karir sebagai seorang pesepak bola profesional Tanah Air sudah dirasakan seorang Warsidi Ardi. Pahit manis ditelan, gelimang prestasi direngkuh. Pujian juga hujatan keluar masuk telinga.

Prestasi terbaik Warsidi ada saat dirinya mengantarkan Persija Jakarta meraih gelar juara Liga Indonesia pada musim 2001 usai mengalahkan PSM Makassar di partai final. Tidak hanya sampai disitu, panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala Asia 2004 juga pernah diterima pria kelahiran Jepara, 39 tahun lalu tersebut.

Bukan hanya di Persija, nama Warsidi pun begitu harum mewangi di klub kebanggaan warga Malang, Arema. Siapa tak kenal Warsidi, bukan Aremania sejati namanya.

Pasca gantung sepatu di PSS Sleman pada 2010, Warsidi tidak mau jauh-jauh dari rumput hijau. Pilihan untuk terjun melatih di level sepak bola usia dini diambilnya sejak 2016 lalu. 2019 ini, ia diberi kepercayaan mengarsiteki D'Joe FC U-11 di kancah Indonesia Junior League (IJL).

Membesut tim di level grassroot memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu trik dan pendalaman khusus, butuh filosofi yang kuat untuk mengembangkan karakteristik tiap anak didik.

Tidak mau hanya modal nekat, Warsidi sadar pengalamannya sebagai aktor rumput hijau selama lebih dari dua dekade belumlah cukup. Era sepak bola yang terus berkembang mau tidak mau terus memaksa dirinya untuk lebih melek ilmu.

8-20 Oktober lalu, Warsidi memilih untuk mengikuti kursus lisensi kepelatihan C PSSI yang diselenggarakan Asprov DKI Jakarta. Label mantan pemain Timnas Indonesia ia pinggirkan, tekadnya hanya satu, belajar dari nol lagi.

"Iya betul kemarin baru saja ambil lisensi lagi, sebenarnya dulu sempat punya lisensi C AFC pas 2012, tapi hilang begitu saja, saya cari kemana-mana tidak ada. Ya, mau tidak mau harus belajar lagi, mulai dari nol lagi," ujar Warsidi.

"Tidak ada yang perlu disesali, saya jadi ambil banyak hikmah di balik itu semua. 2019 ini saya lihat juga jauh lebih berbeda, filosofi kepelatihan yang dibentuk jauh lebih keren, begitu membumi untuk level grassroot. Saya juga berterimakasih kepada bapak Rezza Mahaputra Lubis (CEO IJL) yang memberi saya dukungan penuh untuk tidak pernah berhenti belajar," tambahnya seraya tersenyum lebar.


"Bisa dibilang atmosfer kompetisi di IJL juga yang membuat saya mulai berpikir untuk kembali ambil lisensi. Ya, tidak ada ruginya update dan upgrade ilmu," sambung Warsidi lagi.

Pantas rasanya memang Warsidi tengah diselimuti motivasi tinggi. Pasalnya, akhir pekan nanti, ia akan mengaplikasikan ilmu yang baru saja didapatnya lewat kompetisi level tingkat tinggi bertajuk Fase Champions 16 Besar IJL U-11.

Warsidi sendiri yang baru seumur jagung membesut D'Joe sudah terbilang cukup sukses mengantarkan tim asuhannya meramaikan peta persaingan menuju podium tertinggi. Modalnya tidak main-main, Aldi Saputra dan kawan-kawan datang dengan label peringkat kelima Grup Phenomenon.

"Jelas, itu sudah pasti, pengalaman berharga selama ambil lisensi kepelatihan kemarin jadi motivasi tersendiri. Saya punya mimpi membawa D'Joe lolos ke semifinal champions," ujar Warsidi.

"Anak-anak begitu serius dan sangat semangat menghadapi tiga laga krusial Minggu nanti. Sekali lagi, kami punya motivasi tinggi," sambung Warsidi.

D'Joe sendiri tergabung di Grup C bersama Young Warrior, Maesa Cijantung dan Pelita Jaya Soccer School. Hanya ada satu tiket tersedia sebagai jaminan untuk lolos ke babak bergengsi.

Bukan tidak mungkin, skuat D'Joe U-11 akan menyusul adik-adiknya yang sudah terlebih dahulu lolos ke babak semifinal Champions IJL U-9. Ya, Warsidi dan pasukannya seakan tidak pernah kekurangan motivasi berlipat-lipat ganda.

"Hanya ada satu pemain yang absen yaitu Raditya Gemal karena ia harus berangkat ke Singapura. Tapi tidak ada masalah, anak-anak lainnya sudah siap tempur, masih ada waktu beberapa hari lagi untuk menggelar persiapan tim, kami harus memanfaatkannya secara maksimal," ujar Warsidi.

"Kami tidak bisa pilih-pilih lawan, semua harus bisa dihadapi dengan dua cara, serius saat latihan dan semangat dalam bertanding," tandas pelatih yang mengidolakan legenda hidup Persija Jakarta, Sofyan Hadi tersebut.




Jadwal Fase Champions 16 Besar IJL U-11:


Regulasi Fase Champions 16 Besar IJL U-11:

1. Setiap Pertandingan Berjalan 2x15 Menit

2. Pergantian Pemain Supersub Terjadi di Menit ke-10 Babak Pertama

3. Membawa Pemain 14+ untuk Mendapat Bonus 1 Poin Tetap Berlaku

4. Hanya Ada Satu Tim yang Berhak Lolos ke Fase Semifinal

  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa