Usir Hantu Trauma, Goesty Raka Buka-bukaan di Partai Final


IJL.Com- Harus melewatkan tiga laga krusial di ajang Borneo Football Cup U-14 tak lantas membuat bek spartan IJL Elite, Goesty Raka Pratama menyesal. Pengorbanan The Buldozer tidak berakhir sia-sia.

Selama berlaga di kompetisi IJL U-13 musim 2018/2019, Goesty Raka Pratama memang dikenal sebagai bek yang tidak kenal kompromi, ogah neko-neko. Ibarat kata, jatuh pingsan pun ia rela demi memadamkan jilatan kobaran api serangan tim lawan.

The buldozer, begitu IJL News menggambarkan etos kerja Raka di atas rumput hijau saat berseragam Indonesia Rising Star. Tidak pandang bulu menindas lawan yang coba mengancam, spartan all-out.

Begitu pula saat ia diberi kesempatan memanggul jersey kebesaran IJL Elite di ajang Borneo Football Cup U-14. Pemain yang dikenal sangat kalem di luar lapangan tersebut tetap tidak berubah, gahar!

"Pil pahit" pun harus rela ditelan Raka. Pada hari pertama gelaran Borneo Football Cup U-14 berlangsung, dirinya tumbang dibebat cedera saat laga kedua kontra Datuk Peter Mojuntin Sports School asal Malaysia yang berakhir dengan skor telak kemenangan 4-1 untuk IJL Elite.

Tidak mau ambil risiko, pelatih IJL Elite, Mulyadi Madrizal memilih untuk mengistirahatkan Raka. Suatu keputusan yang membuat sang juru taktik putar otak lebih kencang untuk menambal kebocoran pada sektor lini belakang di sisa laga-laga ke depan.

Terhitung dua laga di babak penyisihan grup dan satu partai semifinal harus dilewatkan oleh Raka. Namun tidak ada pengorbanan yang jatuh sia-sia. Dari bangku cadangan, gairah Raka tetap menular untuk rekan-rekan setimnya yang sedang berjuang habis-habisan membela nama Indonesia.

"Risiko sebagai seorang bek. Saat laga melawan DPM Malaysia saya berniat menghalau bola, tapi dengkul pemain lawan masuk dan mengenai betis," ujar Raka.

"Gatal sebenarnya ada di bangku cadangan, perasaannya tetap ingin memaksakan ikut main apalagi saat melihat teman-teman terpaksa mengakui keunggulan Makati FC di laga ketiga babak penyisihan grup," ungkap Raka.

Raka memang sudah terlanjur bangga begitu melihat dirinya masuk dalam daftar 18 pemain IJL Elite. Dan terbukti perannya sebagai tukang jagal benar-benar punya nilai mahal.

Di laga final, Raka akhirnya turun gelanggang. Ia tidak ingin kembali melihat rekan-rekan setimnya tertunduk lesu. Hasilnya, rasa penasaran pada Makati Football Club mampu ditebus.

"Sejujurnya sempat ada rasa trauma saat menjalani partai final tapi saya punya rasa penasaran yang harus ditebus saat jumpa Makati, kami tidak kalah untuk yang kedua kali," tegas Raka.

"Alhamdulillah rasa penasaran itu bisa menghapus rasa trauma," tandas Raka seraya tersenyum bangga.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa