Yayat Supriyatna Bongkar Kunci Kemenangan ASIOP




IJL.Com- Misi kudeta ASIOP Apacinti atas Salfas Soccer berjalan mulus. Pelatih Mutiara dari Senayan, Yayat Supriyatna tak ragu membongkar rahasia.

ASIOP tampil on-fire. Jumpa Salfas di pekan ke-20 IJL U-13 Grup Sensation, Mutiara dari Senayan menundukkan lawannya lewat catatan empat gol tanpa balas.

Abdullah Yasin jadi pembuka kran kemenangan ASIOP. Yang menarik, empat gol ke gawang Salfas terjadi di interval babak kedua.

Senyum semringah terlempar dari wajah pelatih ASIOP, Yayat Supriyatna pasca wasit meniupkan peluit panjang. Ya, misi kudeta yang ia janjikan sebelum laga berakhir sempurna.

"Dari hasil tentu memuaskan baik soal torehan gol sampai cara anak-anak bermain. Tapi jujur kalau sampai 4-0 terkejut sekali, awalnya cuma prediksi skor tipis saja," ujar Yayat.



"Dua gol lewat kaki Yasin dan Pinu persis dari skema yang kami jalani saat program latihan sepekan terakhir," sambung Yayat seraya tersenyum lebar.



Yayat sendiri tidak ragu membongkar rahasia kesuksesan anak asuhnya membungkam Salfas. Tak lain tak bukan, intip-intip video rekaman pertandingan jadi alat paling canggih.

Terbukti, dua aktor utama Salfas yakni Satrio Mega Insan dan Frayoga Wijaya dibuat kesulitan "bernafas". Kuncinya ia sebut ada di Muhammad Tezar Briantama.

"Babak pertama kami menekan ada peluang tapi belum bisa bikin gol, paruh kedua saya minta anak-anak tetap menekan dan konsisten dengan cara main yang sudah disepakati. Ada instruksi khusus ke Meshaal Hamzah karena dia ball-winner artinya sebisa mungkin menang duel, harus lebih cerdik menjaga reorganisasi tim," tegas Yayat.



"Tezar saya mainkan di posisi gelandang untuk meredam "kepintaran" Satrio Mega Insan dan itu berhasil, Salfas tidak berkembang," tambah pelatih kelahiran Bandung tersebut.





Kemenangan atas Salfas membuat ASIOP nangkring di peringkat kedua klasemen sementara Grup Sensation, menempel ketat ASTAM dengan raihan poin sama (34). Yayat pun sadar kini anak asuhannya akan menjadi "bidikan" tim-tim lawan.

Bukannya tanpa sebab, dari 10 laga ASIOP sama sekali belum menelan kekalahan. Jelas, semakin tinggi pohon akan semakin kencang pula angin menerpa.

"Atmosfer pertandingan kemarin sangat luar bisa, penonton di tribun larut dalam suasana tapi saya rasa masih wajar. Yang paling penting pemain yang beraksi di atas lapangan sadar duel hanya 2x25 menit setelah itu kembali jadi kawan, respect untuk Salfas," ujar Yayat.



"Sekarang gantian, sebelumnya Salfas yang jadi bidikan dan sekarang mungkin kami. Insya Allah, ASIOP siap," tandas Yayat.






  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa