Zildjian Ahmed Abu Bakar; Ponsel Jadul Sampai Tenis Meja




IJL.Com- Jika di kompetisi IJL Mayapada U-13 ada penghargaan untuk pemain paling banyak tersenyum maka penggawa Cipta Cendikia FA, Zildjian Ahmed Abu Bakar bisa jadi salah satu nominasi terkuat. Dari ponsel jadul sampai tenis meja.

Cipta Cendikia FA masih terlalu tangguh untuk anak-anak B24HABS. Pesta gol kembali dibukukan tim asuhan Yance Putra di laga pekan ke-14 IJL Mayapada U-13 Grup Sensation, lima kali gawang lawan dibuat bergetar.

Tradisi gol cantik di setiap laga kembali jadi tradisi yang dijaga anak-anak CCFA. Akhir pekan kemarin ada Zildjian Ahmed Abu Bakar lewat back-heel yang begitu menawan hanya lima detik pasca menginjakkan kaki di atas lapangan.

"Ini gol kedua, sebelumnya saat berhadapan dengan Stoni Indonesia," ujar Izzy, sapaan akrabnya.


"Kebetulan tadi momentumnya pas setelah ada pergantian super-sub makanya bisa cetak gol back-heel," ungkap Izzy seraya tersenyum.



Sepak terjang Izzy di atas lapangan memang terbilang cukup unik. Punya karakteristik pemain serba bisa membuat dirinya dengan mudah melahap arahan pelatih dari pinggir lapangan. Bergerak seperti angin.

Sebagai seorang winger, sudah terbukti ada satu gol cantik sudah ia ciptakan. Tak kalah hebatnya saat diplot menjadi bek sayap, begitu sulit untuk mengelabui pemain bernomor punggung 15 tersebut.

"Saya nikmati semua tugas yang diberikan pelatih. Kalau boleh memilih saya memang lebih nyaman menjadi bek sayap," ungkap bocah yang mengidolakan pemain Real Madrid, Dani Carvajal itu.



"Tapi ya ga apa-apa, main di semua posisi saya siap demi kepentingan tim," tambah Izzy.





Izzy sendiri bergabung di Cipta Cendikia FA sejak 2017 lalu. Mengenyam bangku sekolah dengan sistem pendidikan asrama membuat dirinya terlatih untuk lebih tahan banting.

Sama seperti kebanyakan rekan-rekan setimnya yang lain, berlaga di kompetisi IJL Mayapada U-13 jadi momen Izzy melepas rindu bersama keluarga. Jangan heran kalau ia tampil "kesetanan" di atas lapangan.

"Ada suka-dukanya tinggal di asrama, ya terkadang kangen orangtua juga. Kalau ada jadwal di IJL, hanya bisa pulang ke rumah itu dua Minggu sekali," ujar Izzy.

"Di Sekolah Cipta Cendikia kan boleh bawa ponsel (HP) biar bisa komunikasi ke orangtua, tapi ga boleh yang android harus tipe jadul," ungkap Izzy seraya tertawa lebar.

"Iya benar-benar HP jadul, kalau yang tipe android nanti malah kebanyakan main game ga bisa konsentrasi belajar," sambung Izzy lagi.



Banyak hal berharga didapat Izzy selama tinggal di asrama Cipta Cendikia. Sebagai sebuah tim sepak bola, ada chemistry yang bisa jadi belum tentu ia dapatkan di tempat lain.

Salah satunya soal kedekatan Izzy dengan sang kolega, Faldy Hafiz. Terungkap, ada "persaingan" yang diam-diam mereka tanamkan.

"Kadang-kadang kalau di asrama saya paling sering main tenis meja, lawan terberat itu Faldy Hafiz, kami berdua saling mengalahkan. Dia paling sering ajak saya duel," ujar Izzy kembali mengumbar senyum.



"Lumayan olahraga ping-pong bisa latih konsentrasi dan titik fokus, ya siapa tahu kalau engga jadi pesepak bola bisa jadi atlet tenis meja nanti," tutup Izzy seraya tertawa lebar.

ZILDJIAN AHMED ABU BAKAR


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa