IJL.Com- Tak ada sama sekali raut penyesalan dalam wajah Abi Muhammad meskipun Java Soccer Academy harus mengakui keunggulan ISA Marzuki Bandriawan. Ogah "ingkar janji".

Java Soccer Academy terpaksa mengakui keunggulan ISA Marzuki Bandriawan saat naik pentas di pekan ketujuh Indonesia Junior League (IJL) U-13, Sabtu (9/12). Hanya bermodalkan delapan pemain dikarenakan bertepatan dengan agenda turnamen internasional di Malaysia, 'South Troops' menyerah lewat skor 0-2.

Namun bukan Java Soccer Academy tentunya jika tanpa perlawanan berarti. Kekurangan amunisi bukan jadi alasan cepat-cepat lempar handuk.

Seperti performa yang digambarkan oleh Abi Muhammad Argiya. Pontang-panting meredam badai serangan lawan, etos kerja pemilik nomor punggung lima tersebut layak dapat bintang.

Ya, Abi menjadi pemain yang paling banyak melepaskan intersep sukses. Karakteristiknya yang penuh determinasi menjadi simbol perlawanan Java Soccer Academy.

Butuh effort lebih untuk mengelabui Abi. Dimana ada ancaman, disitu pula ia dengan sigap menghadang.

"Alhamdulillah, meskipun hasilnya kami kalah tapi saya dan teman-teman tadi sudah memberikan perjuangan maksimal," tegas Abi.



"Bukan soal menang atau kalah sih tapi justru mental kami lebih diuji meskipun harus kekurangan pemain dan bisa berjuang sampai menit akhir," tambah Abi.



Rasanya memang pantas Abi dan kawan-kawan pulang dengan kepala tegas meskipun menelan pil pahit. Jatuh sekali, bangun beribu-ribu kali.

"Kekalahan ini jadi ajang evaluasi saja apalagi kompetisi masih panjang. Jadi harus lebih banyak pelajaran diambil," seru Abi.



"Saya yakin, kami bisa cepat bangkit di pekan selanjutnya," sambung pemain kelahiran Bandung tersebut.



Abi sendiri sudah tiga musim berkompetisi di IJL. Usut punya usut, ada momen manis ingin ia ulang.

"Pengalaman paling berkesan saat gol saya masuk yang terbaik. Waktu itu lewat tendangan bebas," ungkap Abi.

"Semoga musim ini di IJL U-13 saya bisa mengulanginya lagi," tandas Abi seraya tersenyum.