IJL.Com- Meski harus pontang-panting meredam gempuran Salfas Soccer, penjaga gawang All Star Galapuri yakni Aditya Naufal mengaku lega bisa berjuang sampai menit akhir. Tak kenal lempar handuk.
All Star Galapuri harus rela mengakui keunggulan Salfas Soccer dalam lanjutan laga pekan kesembilan Indonesia Junior League (IJL) U-13. Hanya bermodal 11 pemain, skor dengan kekalahan 1-9 terpaksa dibawa pulang.
Meski demikian, perjuangan All Star Galapuri untuk terus tampil total sampai menit akhir jelas layak diberi acungan jempol. Seperti yang diutarakan sang penjaga gawang, Aditya Naufal.
"Jujur, hari ini saya tegang sekali karena saya datang sendirian sebagai seorang kiper," ujar Naufal.
"Tapi saya bangga bisa berjuang sampai menit akhir. Yang penting sudah mencoba untuk berjuang," tambah Naufal lagi.
Ya, hasil di papan skor menurut Naufal urusan belakangan. Baginya, di atas rumput hijau tak ada istilah lempar handuk lebih cepat alias gampang menyerah.
"Kapok jadi kiper karena kebobolan banyak? Oh tidak, saya mau terus berjuang," seru Naufal.
"Awalnya saya kira jadi kiper itu lebih mudah, ternyata jauh lebih sulit. Jadi saya ingin buktikan pilihan saya jadi kiper tidak salah meskipun saya akui tantangannya jauh lebih sulit," tambah Naufal.
Ya, ketegaran Naufal selayaknya bisa jadi simbol All Star Galapuri bakal terus berjuang sampai menit akhir meskipun saat ini masih mendekam di pos juru kunci. Apalagi selesai fase penyisihan grup terakhir nanti akan ada babak Plate untuk lebih menguji tim asal Ciledug, Jakarta Barat tersebut.
"Semoga di pekan berikutnya kami bisa datang dengan kekuatan penuh. Ya yang penting berjuang saja dulu," ujar Naufal.
"Datang, main dan tetap berjuang. Semoga kalau terus semangat nanti bisa bawa pulang poin," tandas Naufal.