Alba Ogah Jatuh di Lubang yang Sama

IJL.Com- Kegagalan Alba FC U-9 meraih tiket semifinal champions sebisa mungkin tidak ingin diulangi kembali oleh kakak-kakaknya di skuat U-11. Pantang pandang lawan dengan sebelah mata, siapkan amunisi terbaik.

Ijang Roby Anwar termasuk salah satu pelatih yang beruntung bisa mencicipi sengitnya atmosfer IJL 2019 langsung di dua kategori (U-9 dan U-11). Ya, setidaknya ada banyak pengalaman dipetik pelatih nyentrik itu tidak hanya di dalam tetapi juga luar lapangan.

Contohnya kegagalan Alba FC meraih tiket Semifinal Champions IJL U-9 yang ternyata masih membekas dalam ingatan Ijang. Praktis, akhir pekan nanti saat mengawal skuat U-11, pria asal Karawang, Jawa Barat itu ogah jatuh di lubang yang sama.

"Saya banyak ambil pelajaran di balik kegagalan anak-anak U-9 meraih tiket semifinal, utamanya harus betul-betul mempersiapkan materi pemain, kami tidak ingin kekurangan amunisi lagi agar tidak kehilangan poin," ujar Ijang.

"Persiapannya kini jauh lebih matang, regulasi bonus satu poin untuk tiap tim yang membawa 14 pemain harus benar-benar kami manfaatkan. Jadi tidak bisa main-main, segalanya memang harus dipersiapkan lebih serius," sambung Ijang.

Alba sendiri tergabung di Grup B Fase Champions 16 Besar IJL U-11 bersama Serpong Jaya, M'Private Soccer School dan Giras Soccer School. Bisa dibilang, ketiga tim tersebut punya gaya permainan yang sama dengan mengandalkan poros lini tengah guna menggedor jala gawang tim lawan.

Serpong Jaya misalnya yang diperkuat oleh Elhaaj Boer, lalu M'Private Soccer School punya Azizu Milanesta kemudian Giras dengan Muhammad Ridwan. Lalu Alba? Tenang, mereka punya Kiki Adhitya.

Ijang pun dalam beberapa hari terakhir tidak mau berhenti membakar semangat tempur anak-anak asuhnya. Selain itu berharap belas kasih dewi fortuna, ya tidak ada salahnya juga.

"100 persen keyakinan saya anak-anak bisa kantongi tiket semifinal. Satu yang pasti, tidak ada istilah meremehkan kekuatan lawan satu jengkal pun karena itu bisa menjadi bumerang," ujar Ijang.