IJL.Com- Penampilannya kokoh seperti batu karang di lini pertahanan Pelita Jaya Soccer School U-13. Alpaz "Acong" Alviansyah terinspirasi oleh kapten Timnas Indonesia U-23 Hansamu Yama dan pentolan Arema FC, Hamka Hamzah.
Pelita Jaya masih belum beruntung. Dua laga awal kompetisi IJL Mayapada U-13 Grup Phenomenon harus diakhiri anak-anak Sawangan dengan hasil minor.
Namun tidak ada yang perlu disesali oleh skuat Pelita Jaya. Setidaknya sudah ada karakter dan prinsip bermain tertanam dalam dada tiap pemainnya.
Salah satu yang tidak henti mencuri perhatian adalah sang bek, Alpaz Alviansyah. Tanpa bermaksud melupakan pemain lainnya, bisa dibilang peran Alpaz begitu sentral dan penuh determinasi sepanjang jalannya laga.
"Saya sudah dari 2016 gabung di Pelita Jaya, sejak awal memang isi posisi pemain belakang," ujar Alpaz.
"Bisanya memang jadi bek, ya karena badan saya kan agak gemuk," tambah Acong sapaan akrabnya sambil tersipu malu.
Entah memang sengaja merendah atau bagaimana, nyatanya Acong tampil begitu kokoh di lini belakang Pelita saat melawan Serpong Jaya dan dilanjutkan kontra Garuda Junior. Postur yang terbilang kurang tinggi bukan halangan untuk dirinya.
Bicara kecepatan, Acong juga tidak kalah gesit. Soal kontak fisik, jangan harap Acong mundur satu langkah pun.
"Kalau level nasional saya mengidolakan Hansamu Yama dan Hamka Hamzah. Saya sangat suka keduanya, berani duel. Hamka dan Hansamu jadi inspirasi saya ketika bermain," ujarnya.
"Iya badan saya memang kecil untuk ukuran seorang bek, tapi ga apa-apa yang penting jangan pernah takut kalau sudah di atas lapangan. Pemain lawan dengan postur tubuh lebih tinggi sama saja, harus dihadapi," ucap Acong.
Acong sendiri berharap suatu saat nanti bisa bertemu langsung dengan pemain idolanya tersebut. Tidak hanya sekadar bertatap muka, bahkan jika boleh ia ingin meminta jersey Hansamu atau Hamka.
"Belum pernah ketemu langsung, mau banget sih kalau ada kesempatan," tutur pemain yang sudah menyumbang satu gol untuk Pelita Jaya itu.
"Kalau boleh mau minta jerseynya sekalian," ujar Acong seraya tertawa lebar.
Kebetulan pula, Acong punya peran yang terbilang sangat mirip dengan dua pemain idolanya tersebut. Ya, apalagi kalau bukan ban kapten yang melingkar di lengan.
Dua laga IJL Mayapada U-13 berjalan rasanya memang tepat Alpaz menyandang status kapten tim Pelita Jaya. Punya jiwa seorang leader, mampu menghembuskan rasa tenang untuk rekan-rekan setimnya.
"Tidak ada beban jadi kapten di Pelita Jaya, ini sebenarnya pelatih yang kasih tugas," ucap pemilik nomor punggung 27 itu.
"Jadi lebih jaga semangat saja agar teman-teman yang lain tidak mudah drop di atas lapangan. Kalau saya ga semangat nanti bisa berpengaruh ke pemain lain," tutup Acong seraya tersenyum.