IJL.Com- Akademi Sepak Bola Intinusa Olah Prima (ASIOP) Apacinti pulang kandang, Derby Jakarta sudah menunggu. Java Soccer Academy bisa jadi pelampiasan.
Sejak berdiri pada 29 September 1997, ASIOP memang sudah identik dengan Senayan. Lapangan A, Kompleks Gelora Bung Karno jadi markas kebanggaan selama lebih dari satu dekade.
Bukannya tanpa sebab jika ASIOP mendapat julukan Mutiara dari Senayan. Pasalnya, talenta-talenta emas pesepak bola Indonesia pernah lahir dari sana diantaranya seperti seperti Andritany (Persija Jakarta), Egi Melgiansyah (Persita Tangerang), Airlangga Sucipto (Persib Bandung), Achmad Jufriyanto (Kuala Lumpur FA), Adam Alis (Bhayangkara FC) dan masih banyak lagi.
Namun seiring berjalannya waktu, ASIOP sempat menjadi tim "musafir". Contohnya di 2016, kondisi Lapangan A Senayan yang kurang kondusif saat hujan tiba membuat mereka kerapkali menyingkir ke Lapangan Hockey atau Simprug. Terakhir, Mutiara dari Senayan memutuskan untuk menepi hingga Lapangan Aldiron, kawasan Gatot Subroto.
Namun kini segalanya sudah berubah. Lapangan C Senayan yang sudah direnovasi untuk Asian Games 2018 resmi jadi markas Odilo Pinutusta dan kawan-kawan per 20 Oktober lalu. Ya, ASIOP pulang kandang. Home sweet home.
Bukan hanya soal lapangan, ASIOP memang terasa lebih segar. Logo anyar juga tidak ketinggalan siap mereka pamerkan ke publik Indonesia Junior League.
"Mutiara dari Senayan julukan kami, dan pulang ke sana jadi motivasi tersendiri. Logo juga anyar, semakin menambah gairah anak-anak," tegas Yayat Supriyatna, pelatih ASIOP.
Tidak pelak, gairah baru mereka dapatkan jelang kembali berlaga di pekan keempat IJL Mayapada U-13, Minggu (4/11). Yayat merasakan betul spirit 1997 yang tengah dirasakan anak-anak asuhnya.
"Senayan dua tahun lalu dengan yang sekarang jauh berbeda, lapangan sarana penunjang sangat baik. Berlatih di tempat yang baik, Insya Allah prestasi juga lebih baik. Kami seperti kembali ke rumah," ucap Yayat.
"Motivasi dari manajemen untuk ASIOP agar lebih baik menular ke pemain, pelatih, official dan semua organ yang ada di dalam tim," tutur pelatih berlisensi C AFC itu.
Dua hal tersebut memang jadi modal bagus untuk ASIOP saat jumpa Java Soccer Academy (JSA). Menariknya ada duel bertajuk Derby Jakarta di atas lapangan nanti.
JSA yang dihadapi ASIOP sendiri bukan tim sembarangan. Ayala Bonamy dan kawan-kawan punya modal tidak kalah mentereng usai di laga perdana sukses menghentikan perlawanan Stoni Indonesia.
Pujian mengalir untuk pasukan JSA dari Yayat. Rekaman pertandingan jadi modal tambahan Mutiara dari Senayan membungkam serangan udara anak-anak Halim Perdanakusuma.
"Adanya video sangat membantu, bisa analisa tim sendiri dan lawan pastinya. Kami benahi transisi bertahan ke menyerang dan finishing pasca laga kontra BMIFA. Sayang memang beberapa latihan terakhir tidak bisa full-team karena anak-anak bentrok dengan jadwal sekolah mereka," ujar Yayat.
"Java punya striker no.10 dan no. 20 yang bagus, dan gelandang Ayala Bonamy yang bisa tiba-tiba support di kotak penalti. Kami waspadai ketiga pemain tersebut," tutup Yayat.