IJL.Com- Tidak ada habisnya mengupas persona Muhammad Tezar Briantama dari kacamata Fava Sheva Rustanto. El capitano sejati, panutan di dalam dan luar lapangan. Proses adaptasi jadi salah satu tugas utama tiap pemain yang mengisi gerbong skuat IJL Elite. Tak ada istilah "zona nyaman" di atas lapangan membuat mereka merasa jauh lebih tertantang tiap pekannya demi menunjukkan kualitas terbaiknya. Hangatnya suasana kekeluargaan membuat proses adaptasi menjadi lebih cair. Semua pemain bergerak selaras senada langkah demi langkah di bawah payung yang sama dengan label IJL Elite. Salah satunya yakni Fava Sheva Rustanto, penggawa Indonesia Rising Star. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang tersebut mengaku semakin nyaman dengan persaingan sehat yang tidak henti-hentinya dikibarkan allenatore IJL Elite, Mulyadi Madrizal. "Tidak ada kesulitan sama sekali, dibantu juga dengan keakraban tiap pemain jadi proses adaptasi berjalan lancar. Paling penting kami terus menjaga komunikasi," ujar Fava. "Saya senang dengan suasana kekeluargaan di skuat IJL Elite. Begitu juga dengan cara coach Mulyadi melatih, tiap pemain selalu ia beri siraman motivasi, motivasi dan motivasi," tambah Fava seraya tersenyum. Fava bahkan tidak ragu menyebut satu nama pemain yang disebutnya jadi patokan menangkis lelah saat sudah berpikir untuk mulai berhenti berlari. Tak lain tak bukan dia adalah el capitano, Muhammad Tezar Briantama. Jiwa kepemimpinan Tezar memang tidak usah diragukan lagi. Di level usianya, pemain asal ASIOP itu punya visi bermain di atas rata-rata sekaligus attitude positif yang sudah banyak mengundang decak kagum. Jarang sekali memang melihat Tezar tampil meledak-ledak. Kepalanya begitu dingin, ia nampak begitu dewasa menikmati atmosfer pertandingan. Bukannya tanpa alasan yang kuat pula Fava begitu "mengidolakan" Tezar. Pasalnya, persahabatan keduanya memang bagai kepompong, berteman bagai ulat berharap jadi kupu-kupu. "Saya terkesan dengan karakteristik dan attitude Tezar, tidak hanya di dalam tetapi juga luar lapangan. Ibadahnya rajin, ia yang selalu pertama mengingatkan agar saya dan teman-teman yang lain supaya tidak lupa shalat," ujar Fava. "Tidak hanya rekan setim, kapten, tapi bagi saya Tezar adalah seorang panutan," tandas Fava seraya tersenyum.
