Aura Jose Mourinho Merasuki Laskar Pelangi




IJL.Com- Semangat menggebu-gebu dari pinggir lapangan turut jadi biang kunci kemenangan Laskar Pelangi Soccer atas Salfas Soccer. Usut punya usut, semua karena campur tangan Jose Mourinho.

Mimpi Laskar Pelangi untuk melaju ke babak fase knock-out 16 Besar Indonesia Junior League U-13 masih terjaga. Pada laga pekan ke-12 dari Grup B Phenomenon yang berlangsung Minggu (20/12), anak-anak Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang tersebut berhasil menyudahi perlawanan Salfas lewat skor tipis 1-0.

Gol semata wayang Laskar Pelangi lahir dari juru gedor andalan mereka, Erwin Maulana. Tuah pemain bernomor punggung 11 itu dalam urusan mengoyak jala gawang lawan hadir di momen penghujung laga.

Laga Laskar Pelangi dan Salfas sebenarnya memang berjalan berimbang. Namun soal kejelian memanfaatkan peluang, Erwin dan kawan-kawan lebih layak dapat bintang.

"Ini baru pertama kalinya saya merumput menemani anak-anak berlaga di IJL, alhamdulilah semua pemain mengikuti instruksi yang diberikan. Pada intinya mereka bermain penuh semangat dan tidak lupa membawa rasa percaya diri," ujar pelatih Laskar Pelangi, Mahadi.



"Soal gol di penghujung laga, ya itu memang sudah jadi bagian dari strategi kami. Karena sebelumnya lewat video rekaman pertandingan saya analisa beberapa celah dari Salfas dan momennya memang banyak di menit akhir. Jadi ada proses gali dan terus menggali dari anak-anak hingga kemudian yang dicari ketemu juga. Ini juga tidak lepas dari hasil latihan yang mereka bawa ke arena pertandingan," sambung Mahadi seraya tersenyum penuh semangat membara.



Tak bisa dipungkiri juga memang gaya ekspresif Mahadi mengawal etos kerja pasukannya turut ambil peranan besar. Ikut larut dalam atmosfer pertandingan, penuh semangat berkobar-kobar, tak kenal henti memberikan stimulasi.

Gaya ekspresif Mahadi tentu berjalan sesuai trek. Bak seorang orator ulung di depan podium, sukses mengundang senyum decak kagum. Ya, ada mental tahan banting berusaha ia tanamkan ke armada Laskar Pelangi tiap menitnya.

Tidak heran begitu Erwin memecahkan papan skor, Mahadi ikut serta dalam selebrasi gol. Kocak, cukup mengocok perut. Memang patut untuk dirayakan.

"Di level usia sepak bola seperti ini, menurut saya yang paling penting anak-anak butuhkan adalah siraman semangat serta motivasi bukan cacian kesalahan. Itu penting sekali," ujar Mahadi.





"Ya kalau pelatihnya senang dan gembira nanti di atas lapangan pasti pemain juga ikut merasakan hal yang sama. Anak-anak ini bisa dibilang sedang hobi bermain bola, jadi kita buat hobinya itu menjadi suatu kesenangan untuk ditekuni," sambung Mahadi lagi.



Cara Mahadi memompa semangat tempur serta daya juang anak-anak asuhnya tentu bukan tanpa rujukan. Soal sosok inspirasi, dengan lantangnya ia menyebut nama juru taktik asal Portugal yang kini membesut Tottenham Hotspurs, Jose Mourinho.

Mourinho sendiri dikenal sebagai pelatih yang pandai mengolah kata-kata menjadi sebuah senjata demi membakar gairah para pemainnya. Eks arsitek FC Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid dan Manchester United tersebut juga tidak segan pasang badan untuk membela anak-anak asuhnya dari hujan kritikan.

Apa saja yang keluar dari mulut "The Special One" layak digoreng untuk jadi bahan berita. "Dengar, saya seorang pelatih, bukan Harry Potter. Dia ajaib, tetapi dalam kenyataan tidak ada sihir. Sihir adalah fiksi dan sepak bola nyata" adalah salah satu contoh ungkapan kalimat fenomenal dari pria kelahiran Setubal, Portugal tersebut.

"Bagi saya Mourinho itu lebih dari sekadar pelatih tetapi juga motivator serta kreator. Kemampuannya sebagai seorang penerjemah bahasa selalu ia gunakan," ujar Mahadi.



"Saya ambil bagaimana cara dia menanamkan mental dan spirit untuk tim yang dibesutnya. Luar biasa," pungkas Mahadi.





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa