IJL.Com- Demi menghindarkan gawangnya dari kebobolan, Azzam Ash Shidiq rela rebahan di belakang pagar betis saat Gagak Muda bentrok dengan KMJR Cilegon. Sempat ngeri-ngeri sedap, namun jiwa rela berkorban sudah berkobar-kobar.

Gagak Muda harus mengakui keunggulan KMJR Cilegon dalam lanjutan laga pekan kedelapan Indonesia Junior League (IJL) U-13 Grup A, Sabtu (25/2). Sempat tampil menggigit di awal babak, namun tim lawan terbilang lebih cerdik memanfaatkan peluang.

Ya, meskipun harus pulang dengan pil pahit, Gagak Muda jelas bukannya tanpa perlawanan. Contohnya di lini belakang saat melihat aksi Azzam Ash Shidiq.

Ada satu momen saat KMJR mendapat tendangan bebas, Azzam rela rebahan di belakang pagar betis yang sudah dibangun rekan-rekan setimnya. Perintah dari penjaga gawang rela ia lakoni.

Hasilnya efektif. Tendangan bebas penggawa KMJR bisa mentah diblok barikade ganda pagar betis Gagak Muda.

"Kebetulan memang ada instruksi dari kiper makanya saya beranikan diri saja," ujar Azzam.



"Tujuannya sih ya supaya tidak kebobolan lewat tendangan bebas. Gara-gara pernah lihat Riko Simanjuntak ngelakuin hal yang sama juga," sambung Azzam seraya tak kuasa menahan tawa.



Taktik posisi rebahan di belakang pagar betis demi membendung tendangan bebas tim lawan memang sedang populer pada beberapa tahun terakhir ini. Bahkan pemain sekelas Lionel Messi rela jadi "bantalan".



Dilansir dari ESPN, taktik tersebut ternyata lebih dulu muncul pada 2013 dalam ajang Liga Brasil Serie B saat Figueirense menjamu Palmeiras. Adalah Ricardinho (Figueirense) yang berinisiatif untuk rebahan guna membendung sepakan free-kick dari Jorge Valdivia (Palmeiras), algojo yang dikenal handal memanfaatkan celah pagar betis.

"Kalau mau jujur sih sebenarnya ada ngeri-ngerinya juga," ungkap Azzam.

"Ngeri takut terinjak," tambah Azzam kembali melempar tawa.



Namun Azzam mengaku tidak kapok untuk kembali jadi "bantalan". Ya, semua atas nama pengorbanan sebagai prajurit lini belakang.

"Saya sudah nyaman jadi seorang bek. Apapun siap saya lakukan supaya tim tidak kebobolan. Kalau main tidak boleh setengah-setengah," tandas Azzam.