IJL.Com- Meskipun harus menembus jarak hingga 113 kilometer, SSB Badak Muda Pandeglang memastikan tak akan setengah-setengah saat tampil di kancah Indonesia Junior League (IJL) U-11. Diselimuti 'The Power of Emak-emak'.
Genderang kompetisi Indonesia Junior League (IJL) sampai juga di Pandeglang, Banten. Adalah SSB Badak Muda yang bakal berangkat ke Jakarta guna menerjang peta persaingan.
Pada akhir pekan kemarin, proses screening pemain dilakoni SSB Badak Muda. Di bawah kaki Gunung Karang, 21 amunisi siap diterjunkan membawa nama baik Pandeglang.
"Motivasi anak-anak untuk IJL ini sangat luar biasa sekali. Itu berbanding lurus dengan dukungan penuh dari orangtua, kami menyebutnya 'Emak-emak Badak Muda'," ujar pelatih kepala, Fahrurrozi.
"The power of Emak-emak. Itu salah satu kekuatan kami juga untuk terjun di IJL," sambung Ozi.
Ozi meyakini berselimut 'The Power of Emak-emak', jalan Badak Muda bakal lebih tegap. Tidak heran saat proses screening kemarin, kekompakan itu ikut dirasakan IJL.
Ya, Badak Muda menegaskan enggan tampil setengah-setengah saat tampil di IJL. 113 kilometer untuk sampai di venue pertandingan bakal disapu.
"Persis, kami tidak mau setengah-setengah. Jarak sudah kami pikirkan dan cari solusinya. Kembali, ini semua karena faktor 'The Power of Emak-emak' tadi sehingga kami siap luar-dalam untuk ikut IJL," tegas Ozi.
"Dari manajemen sendiri juga mendukung penuh staf pelatih yang akan membawa skuat Badak Muda U-11 ini. Durasi latihan mulai ditambah," tambah Ozi.
Ozi juga berharap keikutsertaan Badak Muda di IJL mampu pula mengangkat citra sepak bola Pandeglang. Dari ujung Pulau Jawa, asa itu terucap masih ada.
"Memang, kondisi di sini tidak bisa disamakan dengan perkembangan sepak bola di kota besar. IJL bukan kami jadikan tolak ukur tapi cantolan, oh ya ternyata bisa ya wakil dari Pandeglang ikut IJL. Semoga keputusan kami ini menjadi gerbang pembuka agar pembinaan sepak bola usia dini di Pandeglang lebih bergairah lagi," seru Ozi.
"Media di IJL tentunya bisa membantu kami untuk mewujudkan itu. Ayo pemangku kepentingan sepak bola di Pandeglang, kembangkan atmosfer pembinaan usia dini. Sekali lagi, semoga keputusan kami ikut IJL bisa melahirkan motivasi untuk teman-teman yang lain. Dari kampung juga pasti bisa," tandas Oji seraya tersenyum.
