IJL.Com- Kesempatan BMIFA untuk keluar dari periode negatif terbuka cukup lebar. Manfaatkan trauma kekalahan Java Soccer Academy (JSA) bisa jadi senjata tambahan Ziad Ilyasa Aseran dan kawan-kawan.
Ditekuk ASIOP (0-1) dan harus mengakui keunggulan ASTAM (1-2) jadi bentuk gambaran awal perjuangan BMIFA mengarungi derasnya kompetisi IJL Mayapada U-13 Grup Sensation. Bicara soal permainan di atas lapangan, terlihat jelas sang pelatih, Mukti punya banyak pekerjaan rumah.
Dari dua laga awal, BMIFA memang masih terlalu bergantung penuh pada sosok Muhammad Daffa Prananda saat menyusun alur serangan. Pemain bernomor punggung 69 itu pula yang di laga kontra ASTAM sukses mencetak gol meskipun hanya lewat titik penalti.
"Perlu kerja keras untuk anak-anak bermain di IJL Mayapada U-13. Saya putar-putar terus video rekaman pertandingan saat melawan ASTAM dan intinya semua sektor masih perlu perbaikan," ujar Mukti.
"Kami memang masih sangat bertumpu pada seorang Daffa. Maklum materi pemain BMIFA U-13 lainnya banyak yang masih sangat minim jam terbang," tambahnya lagi.
Namun Mukti tidak mau anak-anak asuhnya cepat-cepat mengibarkan bendera putih, pasalnya perjalanan mereka di fase grup masih begitu sangat panjang. Ia meyakini dinamika dalam mengarungi sebuah kompetisi adalah pelajaran penting, konsekuensi yang harus dilalui jika skuat BMIFA ingin terus melangkah ke depan.
Semangat itu tetap ada dan terus membara. Ya, BMIFA ogah putus asa.
"Iya kita hanya tanamkan kepada pemain bahwa main sepak bola itu perlu latihan, kerjasama, mental, skill dan jangan cepat putus asa," tegas Mukti.
"Semua aspek kita ajarkan semua untuk persiapan dalam sebuah pertandingan dan masa depan anak-anak di atas rumput hijau," sambung pelatih berlisensi C AFC tersebut.
Akhir pekan nanti, JSA akan jadi batu loncatan BMIFA untuk segera bangkit. Kebetulan lawan yang mereka hadapi juga membawa luka usai dipermak ASIOP Apacinti dengan skor mencolok di pekan sebelumnya.
Daripada mengorek-ngorek kelemahan JSA, Mukti ingin lebih fokus membenahi tim asuhannya. Ia sendiri mengakui masih meraba-raba formula terbaik untuk Daffa dan kawan-kawan.
"Saya belum lihat laga JSA melawan ASIOP. Tapi saya ingin fokus ke tim sendiri, anak-anak selalu punya motivasi untuk menunjukkan yang terbaik. Kami akan terus tingkatkan dan tunjukkan itu di laga akhir pekan nanti," ujar Mukti.
"Formasi starting line-up masih bisa terus berubah, saya akan lihat di dua latihan terakhir. Dari situ akan keluar formula terbaik untuk menghadapi JSA," tandas Mukti.
BMIFA sendiri saat ini ada di peringkat ke-12 klasemen sementara Grup Sensation dengan raihan dua poin. Sedangkan JSA ada empat strip di atasnya berselisih tiga angka.