IJL.Com - Pekan kedelapan IJL Mayapada U-13 Grup Sensation tidak hanya jadi arena banjir gol namun juga mandi keringat. Makin sulit tingkat persaingan, semakin bermunculan nama-nama flamboyan yang siap mencuri perhatian.
Kiper:
Firzatullah Herman (FU15FA Bina Sentra)
Bek:
M Tezar Briantama (ASIOP)
Bermain tanpa celah di laga kontra B24HABS, benar-benar elegan sebagai seorang pemain belakang. Tidak hanya handal menjaga area pertahanan, ia juga sumbang dua gol salah satu diantaranya lewat tendangan bebas spektakuler hampir dari separuh lapangan. Ada suatu momen Tezar agak sedikit maju ke depan sebagai seorang gelandang bertahan, hasilnya ASIOP makin trengginas menggedor gawang lawan.
Iqbal Setiawan (Salfas Soccer)
Begitu militan dan bermain tanpa kompromi di lini belakang Salfas Soccer saat jumpa BMIFA, pandai menjaga jarak pemain lawan berbuah banyak intersep dibukukan Iqbal. Cetak satu gol pembuka Salfas, terbilang luar biasa lewat skema free-kick dengan tendangan keras tajam bak roket. Meski bukan seorang kapten tim, Iqbal punya jiwa kepemimpinan luar biasa hingga mampu memberi aura positif untuk rekan-rekan setimnya.
M Raditya Ramadan (ASTAM)
Disiplin dalam menjaga transisi permainan jadi kunci sukses Raditya mampu bermain penuh determinasi sepanjang 2x25 menit. Pemegang tongkat komando di lini belakang ASTAM, "jodoh" yang pas untuk pemain lawan dengan tipe haus gol seperti Ahmad Ridano. Posturnya yang terbilang cukup mumpuni juga memudahkan dirinya menghalau umpan-umpan lambung dari sektor tengah yang biasa jadi andalan Cipta Cendikia.
Gelandang:
M Arief Firmansyah (CISS Soccer)
Datang dari bangku cadangan, panggul nomor punggung 10, cetak dua gol penentu kemenangan. Arief mampu menunaikan janjinya mencatatkan nama di papan skor, ia begitu tenang di balik rasa frustrasi yang sempat menyelimuti rekan setimnya saat jumpa Java Soccer Academy. Begitu eksplosif di sepertiga pertahanan daerah lawan, pemain yang paling banyak dijatuhkan, betul-betul menggigit di sektor sayap.
Dzaky M Fawwaz (ASTAM)
Ibarat tim penjinak bom maka Dzaky adalah pemimpinnya di atas lapangan, lawan yang begitu pas untuk playmaker Cipta Cendikia FA, M Rafly Ikram Selang. Tidak hanya mengandalkan otot namun otak Dzaky dalam mengatur tempo permainan tim juga bekerja dengan cukup sempurna. Ban kapten layak melingkar di lengannya, ia mampu menjaga emosi rekan-rekan setimnya pada menit-menit krusial.
Adam Restu Perdana (Salfas Soccer)
Bermain simple di lini tengah Salfas Soccer, transisi dari menyerang ke bertahan sangat baik sepanjang jalannya laga. Adam juga mampu jadi jembatan antara lini belakang dan tengah dalam proses menahan serta mengalirkan bola ke depan. Sebagai seorang gelandang jangkar, Adam punya reading the game paling baik di pekan ketujuh lalu, ada banyak momen alur serangan BMIFA ia potong di tengah jalan.
Odilo Pinutusta (ASIOP Apacinti)
Depan oke, tengah pun tidak kalah oke, ASIOP beruntung punya pemain sekelas Odilo Pinutusta yang bermain bak bunglon kala jumpa B24HABS. Begitu flamboyan saat bola sudah berada di kakinya, tidak perlu cepat berlari namun sangat jeli menciptakan momentum berbahaya sekaligus membuka ruang rekan-rekan setimnya. Cetak dua gol, instingnya semakin terasa sebagai calon kuat peraih gelar sepatu emas.
Penyerang:
Audy Laksono (Stoni Indonesia)
Pemain yang paling merepotkan skuat All Star Galapuri, skill dan teknik begitu mumpuni dalam kreativitasnya saat membangun serangan. Punya fighting spirit dan kecepatan yang bisa diandalkan khususnya dalam menyisir lini sayap. Cetak satu gol spektakuler yang banyak mengundang decak kagum.
Reza Wahyu Hidayat (ASTAM)
The real super-sub, datang dari bangku cadangan lalu cetak gol penentu kemenangan. Reza adalah tipe striker tunggal yang mampu melesat di tengah tebalnya tembok pertahanan, aksinya saat menjebol gawang Cipta Cendikia FA jadi bukti paling sahih. Ia juga handal sebagai seorang pemantul bola, sangat membantu karakteristik permainan ASTAM yang doyan memanfaatkan lebar lapangan.
M Tedja Kusuma (Salfas Soccer)
Sulit untuk menghentikan Tedja jika ia sudah dalam performa terbaiknya, mesin di sektor penyerangan Salfas khususnya dalam hal mengirimkan umpan-umpan silang akurat. Tidak mencetak gol, namun Tedja sudah membuat rekan-rekan setimnya makin mudah mencatatkan nama di papan skor. Jadi pemain yang paling banyak dilanggar jadi salah satu bukti kualitas pemain bernomor punggung 16 tersebut.
Pelatih:
Yayat Supriyatna (ASIOP)
Bukan soal kemenangan besar yang diraih ASIOP hingga Yayat pantas kembali meraih gelar pelatih terbaik. Melihat dari susunan daftar starting line-up up kontra B24HABS, juru taktik berkacamata itu terlihat sudah paham betul karakteristik lawan yang akan dihadapi Mutiara dari Senayan. Tidak lain utamanya adalah soal rotasi pemain, nama-nama seperti Arkhan Ibrahimovics, Pradipa Raihan adalah buah kejeliannya memanfaatkan kualitas anak didik, ia juga tak lupa menjaga sentuhan nama-nama berkelas seperti Odilo Pinutusta sampai M Tezar Briantama, untuk ukuran kompetisi liga hal ini memang terasa sangat penting.
Cadangan:
Kiper: Dyan Hermawan (Stoni Indonesia)
Bek: Zee Syabany Ibrahim (Maesa Cijantung), Hamdany Yahya (Stoni Indonesia), Zildjian Ahmed Abu Bakar (Cipta Cendikia FA)
Gelandang: M Rafly Ikram Selang (Cipta Cendikia FA), Septhialdi Riyanto (Stoni Indonesia), Daffa Daud (ASTAM), Arkhan Ibrahimovics (ASIOP), Satrio Mega Insan (Salfas Soccer)
Penyerang: Bayu Dasa Perkasa (CISS Soccer Skill), Ridho Anggun Sekartaji (ASTAM)