Bogor Soccer School: Melawan Arus Demi Petik Jam Terbang

 


IJL.Com- Derasnya arus pusaran persaingan kompetisi Indonesia Junior League U-13 tidak membuat Bogor Soccer School cepat-cepat lempar handuk. Memetik jam terbang ternyata jadi misi sesungguhnya. 

Pil pahit harus dibawa pulang Bogor Soccer School dalam lanjutan laga pekan keenam Indonesia Junior League (IJL) U-13 Grup B, Sabtu (14/1). Berhadapan dengan Remci, skor lima gol tanpa balas bersarang di gawang anak-anak 'Kota Hujan'. 

Namun Bogor Soccer School jelas bukan tanpa perlawanan. Terbukti, Remci sempat dibuat kesulitan membongkar pertahanan tim yang bermarkas di Kompleks GOR Pajajaran tersebut. 

Sayang, faktor stamina menggerogoti kekuatan Galen Al Fathdry dan kawan-kawan. Kedalaman skuat dari tim lawan turut berpengaruh. 

"Pada babak pertama, anak-anak sudah mengikuti instruksi yang saya berikan terutama soal penerapan taktik zona. Tapi sayang memang di interval kedua terlihat jelas faktor kelelahan," ujar sang pelatih, M Fawzi Irwan. 



"Faktor pengalaman juga berpengaruh karena mayoritas pemain kami ini usianya masih satu tahun di bawah lawan-lawannya. Tapi tidak apa-apa, ini konsekuensi yang sudah siap kami ambil saat berani berkompetisi," tutur Fawzi seraya tersenyum. 



Ya, memang di IJL U-13 musim 2022/2023 ini, Bogor Soccer School ingin lebih fokus memetik jam terbang. Kekuatan tengah digalang sedemikian rupa guna menatap periode selanjutnya. 

"Musim ini, kami lebih fokus memetik jam terbang. Nanti di musim berikutnya, kami berjanji bakal berbuat lebih banyak," tegas Fawzi. 



"Menjadi tantangan juga bagi saya sebagai pelatih untuk bisa memompa mental bertanding anak-anak. Setidaknya mereka bisa belajar berjuang maksimal apapun hasilnya nanti," seru Fawzi lagi. 



Bogor Soccer School sendiri saat ini bertengger di peringkat kedelapan tabel klasemen sementara IJL U-13 Grup B. Peluang untuk lolos ke fase knockout 16 Besar masih terbuka lebar. 

Jelas, derasnya arus pusaran persaingan tidak membuat Bogor Soccer School cepat-cepat lempar handuk. Lima laga tersisa di fase penyisihan grup jadi momentum untuk berlari sampai garis akhir. 

"Dari sisi permainan, anak-anak bisa dibilang sudah berkembang pesat. Mereka sudah makin paham konsep pengetahuan bagaimana saat bertahan atau menyerang. Seperti yang saya bilang, hanya soal jam terbang saja," ujar Fawzi. 



"Saya bersyukur dan berterimakasih pada IJL yang bisa menjembatani proses yang sedang kami tekuni tersebut. Musim ini kami menempa daya juang, selanjutnya bersiap untuk lebih kuat," tandas Fawzi. 





  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa