IJL.Com- Reputasi mengkilap CISS Soccer Skill U-9 di kompetisi IJL Mayapada 2018 tidak membuat kiper FU15FA Bina Sentra, Gibran Rajendra Taraka minder. Bonek cilik itu sudah siap membuat Evana Salim dan kawan-kawan frustrasi.
Enam laga di babak penyisihan Grup B Sensation mampu dilalui anak-anak CISS dengan hasil maksimal. Seperti diketahui, rekor kemenangan selalu mereka suguhkan belum lagi dengan catatan 25 kali mengoyak jala gawang lawan tanpa sekalipun kebobolan.
Namun catatan tersebut tidak membuat lawan CISS di pekan ketujuh nanti jadi minder. Salah satunya seperti yang diungkapkan kiper FU15FA Bina Sentra U-9, Gibran Rajendra Taraka.
"Iya sudah siap. Dari kemarin ada beberapa latihan tambahan di FU15FA Bina Sentra khusus di posisi kiper. Kata pelatih, lawan-lawan di kategori U-9 ini memang sulit ditebak," buka Gibran.
"Mudah-mudahan akhir pekan nanti bisa pulang bawa poin," tambahnya.
Gibran memang menyadari lawan yang akan dihadapi nanti punya kualitas istimewa. Namun berkat pengamatan dari pelatih, ia sudah mengantongi nama-nama pemain CISS yang berpotensi besar mengoyak jala gawangnya.
Secara catatan statistik penampilan di IJL Mayapada 2018, Gibran sebenarnya punya torehan menawan pula. FU15FA Bina Sentra baru dua kali memungut bola dari gawangnya selama tujuh pertandingan. Kedua yang terbaik di Grup B Sensation bersama Bhayangkara Tigaraksa FS setelah CISS.
"CISS lawan yang istimewa. Dari belakang sampai depan semua bagus. Tapi pelatih sudah mengingatkan ada gelandang dan penyerang mereka paling sering cetak gol. Makanya kemarin ada latihan tambahan," seru Gibran.
"Pelatih selalu mengingatkan supaya saya bisa tutup ruang tembak mereka," tambah penjaga gawang terbaik pekan kedua IJL Mayapada tersebut.
Motivasi Gibran memang kian berlipat. Selain ingin menghentikan rekor kemenangan CISS, kiper berpostur besar itu juga baru saja mendapat suntikan semangat. Pada akhir pekan lalu tepatnya Minggu (25/3) ia baru saja menonton langsung tim kebanggaannya, Persebaya Surabaya berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo bersama sang ayah. Jauh-jauh dari Tangerang ke Kota Pahlawan ada banyak pelajaran didapatnya.
"Saya memang selalu mengajak Gibran ke stadion jika Persebaya bertanding. Setidaknya sejak kecil ia sudah bisa merasakan atmosfer pertandingan. Proses pembelajaran juga bisa melihat aksi kiper Green Force dari dekat," jelas sang ayah, Hery Suyanto.
"Gibran sangat mengidolakan Dimas Galih Pratama, kiper Persebaya asli kelahiran Surabaya," tambahnya.
Patut ditunggu aksi Gibran menghalau badai serangan CISS akhir pekan nanti. Spirit "Salam Satu Nyali, Wani" khas Bonek Persebaya bukan tidak mungkin jadi senjata ampuh FU15FA Bina Sentra bisa pulang dengan kepala tegak.
FU15FA Bina Sentra U-9 sendiri saat ini masih ada di peringkat keenam klasemen sementara sebagai syarat terakhir pemegang tiket ke fase 12 Besar. Selain bertemu CISS, di pekan ketujuh nanti Gibran Cs akan bersua BMIFA TIK-TAK.