CISS Bukan Sekadar Angkat Trofi


IJL.Com- Gol emas Rayhan Faza Al Ghifari pada babak perpanjangan waktu berujung "gempa kecil" di Lapangan Nirwana Park Sawangan. CISS Soccer Skill berpesta pora.

Perhelatan laga Final Plate IJL U-11 tidak kalah serunya dengan level Champions. Epic comeback jadi tema besar pula, CISS unggul dengan skor tipis 2-1 atas lawannya asal Bekasi, Tajimalela FA.

CISS sendiri sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol pemain Tajimalela FA, Muhammad Arkan di menit ketiga. Beruntung dua menit kemudian, anak-anak Lebak Bulus bisa menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak M Zidny.

Puncaknya terjadi di babak perpanjangan waktu. Gol emas Rayhan Faza Al Ghifari jadi garansi resmi kemenangan CISS. Seketika Lapangan Nirwana Park Sawangan bergetar begitu Fari mencatatkan namanya di papan skor.

"Alhamdulillah, saya bangga terhadap perjuangan anak-anak yang tidak kenal lelah sampai peluit panjang dibunyikan. Bahagianya bisa melihat mereka bisa tersenyum dengan orangtuanya begitu laga usai," ujar pelatih CISS, Agus Tri Laksono.


"Gol cepat justru Tajimalela membangunkan anak-anak CISS yang di awal laga sebenarnya masih mencari bentuk permainan terbaiknya. Hasilnya lawan juga merasa balik tertekan sampai gol balasan tercipta. Ini titik awal perjuangan yang tidak kenal lelah itu," tambah Tri.

Kemenangan CISS juga tidak bisa lepas dari keputusan Tri yang menurunkan tiga pemain terbaiknya saat babak perpanjangan waktu digelar yakni Akmal Abdullah, Fajar Arnuansyah dan Rayhan Faza Al Ghifari. Khusus Akmal, penyerang lincah ini bahkan didaulat menjadi seorang penjaga gawang.

"Saat babak perpanjangan waktu dengan regulasi 3 on 3, yang ada dalam pikiran saya adalah menurunkan pemain yang bisa terlihat jauh lebih aktif menciptakan dan memanfaatkan peluang," ujar Tri.

"Pilihan penjaga gawang merapat ke Akmal karena ia bisa mengalirkan bola ke depan dan tidak mau terpaku pada satu posisi," sambung Tri.

Di satu sisi, Tri juga mengaku lega bisa mengantarkan anak-anak didiknya sampai ke podium tertinggi di babak Plate. Daya juang Akmal Cs juga jadi bukti CISS tidak hanya sekadar angkat trofi.

"Mereka tidak ingin melewatkan laga final dengan cuma-cuma. Jadi semua tenaga dikerahkan, apa yang didapat dari proses latihan dituangkan di atas lapangan," jelas Tri.

"Lepas beban di pundak saya begitu Fari bikin gol, bahagia sekali. Melihat pemain dan suporter merayakan gelar juara, saya merasa seperti terlahir kembali," ujar pelatih yang merupakan fans berat Jose Mourinho tersebut.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa