CISS Tebar Pesona, Sempurna!


IJL.Com- Laga penuh sensasi bak drama telenovela kontra Indonesia Muda Utara jadi salah satu pemulus langkah CISS lolos ke babak semifinal Plate IJL U-11. Pesona ciamik di tiap jengkal lini, spirit kelas wahid.

Total 16 poin mampu dikantongi CISS sebagai modal kuat meraih tiket semifinal Plate IJL U-11. Bermain empat laga sekaligus dalam satu hari tidak membuat anak asuh Agus Tri Laksono kelimpungan, sapu bersih dibukukan lewat empat kemenangan beruntun dengan catatan 11 kali memasukkan dan hanya kebobolan empat gol.

Salah satu laga paling menguras tenaga terjadi saat CISS jumpa Indonesia Muda Utara. Sempat tertinggal 1-3, namun dalam tempo waktu 10 menit, Arya Dwi Pasha dan kawan-kawan mampu membalikkan kedudukan menjadi 4-3.

Bak drama telenovela yang penuh sensasi sekaligus menguras emosi, CISS begitu tampil heroik membuat jantung penonton berdegup keras. Sempurna, luar biasa!

"Alhamdulillah, semua hasil maksimal bisa diperoleh berkat kerja keras pemain yang tidak kenal lelah. Saya selalu ingatkan ke pemain kalau ingin meraih hasil terbaik kuncinya hanya terus jaga semangat sampai bunyi peluit panjang," terang Tri.

"Laga melawan Indonesia Muda Utara memang selalu penuh drama, di babak penyisihan grup lalu kami bermain imbang 3-3. Kemarin di awal pertandingan saya sempat begitu yakin bisa menekuk mereka, tapi jujur sempat panik saat anak-anak tertinggal 1-3, bisa ambil nafas lega saat kedudukan 3-3 dan ditutup dengan senyum bahagia lewat skor akhir 4-3," ungkap Tri.


Tri mengakui seluruh pemainnya tampil "kesetanan" demi satu tiket semifinal Plate IJL U-11. Salah satu yang paling kentara adalah Rayhan Faza Al Ghifari.

Fari, sapaan akrabnya memang jadi hantu yang menakutkan untuk lini belakang tim lawan. Pemain yang identik dengan bandana di kepala itu kerapkali hadir menjadi penunjuk jalan sektor lini gempur CISS.

Empat gol disumbangkan oleh Fari. Salah satunya terjadi sebagai penentu kemenangan atas Stoni Indonesia lewat skor tipis 1-0 melalui sepakan tendangan bebas nan cantik.

"Setiap lini bermain sangat baik, tiap pemain menjalankan tugasnya dengan disiplin. Tapi kalau harus menyebut nama, maka saya begitu terpesona dengan Fari. Ia selalu jadi pemain yang paling merepotkan pertahanan lawan," ujar Tri.


"Kenapa Fari pakai bandana? Kalau itu saya belum sempat bertanya, tapi menurut saya dia melakukan itu untuk menambah kepercayaannya dirinya. Sebagai ciri khas, agar selalu diingat penonton. Ya sekali lagi ini soal percaya diri," tambah Tri seraya tersenyum lebar.

Di laga semifinal, CISS akan berhadapan dengan GRT Sitanala pada Minggu (10/11). Menarik ditunggu drama telenovela dengan judul apa lagi yang harus dihadapi Agus Tri Laksono dan anak-anak asuhnya.

"Semoga di laga semifinal mereka bisa menjaga spirit dan semangat agar tetap bisa tampil maksimal. Kuncinya tetap sama, terus giat berlatih demi menjaga sentuhan bola di lapangan," tandas Tri.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa