IJL.Com- Kecintaan Harmawan Hidayat pada Arsenal FC mengilhami kelahiran Ksatria Muda Junior (KMJR). Dari London sampai ke Cilegon.
Di "rezim" Arsene Wenger, Arsenal pernah menjadi salah satu klub tersukses dalam sejarah persepak bolaan Negeri Ratu Elizabeth. Ada tinta emas yang tak bisa dihapus saat tim asal Holloway, London Utara itu tidak terkalahkan selama satu musim (2003/2004) di kancah Liga Utama Inggris.
Rekor 90 poin lewat 26 kemenangan dan 12 hasil imbang membuat Patrick Vieira dan kawan-kawan dengan gagahnya mengangkat tinggi trofi Premier League. Sampai detik ini belum ada yang mampu mematahkan atau sekadar menyaingi rekor fantastis tersebut. Jangan heran, julukan Invicible Arsenal masih merekat sangat erat.
Catatan monumental itu yang mungkin selalu terekam dalam benak seorang Harmawan Hidayat, pendiri sekaligus pelatih KMJR Cilegon. SSB yang ia bidani tersebut punya memang cita ras khas The Gunners teramat kental.
Faktanya, nama KMJR lahir lewat masa pertapaan cukup panjang. Terselip cerita unik mengitari di balik logo mereka yang 11-12 dengan Arsenal.
"Persisnya saya lupa sejak kapan jatuh cinta dengan Arsenal. Yang jelas saat masih eranya Emanuel Petit, Denis Bergkamp, Thierry Henry," ucap Awank, sapaan akrab Harmawan Hidayat.
"Sempat beberapa kali ganti nama SSB dan logo sebelum benar-benar lahir KMJR Cilegon. Kalau ditanya kenapa identik dengan Arsenal, agar orang-orang mudah ingat tim kami saja. Jika ada yang bertanya siapa itu Ksatria Muda Junior akan mudah dijawab yang punya lambang seperti The Gunners itu loh," sambung pria berkacamata tersebut seraya tertawa lebar.
Tidak hanya sampai disitu, jersey sebagai identitas suatu tim juga tidak luput dari perhatian Awank. Ya, anak-anak didiknya ia "sulap" menjadi penerus Thierry Henry sampai Mesut Ozil. Desain kostum tandang berwarna emas yang pernah dipakai The Gunners di musim 2001/2002 dan 2015/2016 jadi saksinya.
Bahkan panggilan Awank sendiri bukannya tanpa sebab. Ada "sumbangsih" seorang Arsene Wenger di belakang itu semua.
"Tidak bisa dipungkiri Arsenal masih jadi tim yang banyak melahirkan pemain-pemain hebat seperti Ashley Cole, Thierry Henry hingga Theo Walcott, saya harap KMJR juga bisa menciptakan hal tersebut," ujar Awank.
"Kebetulan nama panggilan saya Awang, singkatan dari Arsene Wenger. The Professor memang manajer sekaligus pelatih idola, saya sangat suka dedikasinya pada sebuah tim," tegas juru taktik asal Sragen, Jawa Tengah itu.
Sebagai seorang fans berat Arsenal, Awank sendiri bukan termasuk dalam kategori glory hunter (hanya mendukung tim saat sedang dalam masa keemasan). Jatuh bangunnya The Gunners termasuk puasa gelar Premier League selama 14 tahun tidak membuatnya pindah ke lain hati.
Meskipun Wenger kini sudah hijrah dari Stadion Emirates, Awank tetap seorang Gooners sejati. Bahkan ia yakin di bawah asuhan Unai Emery, Oezil dan kawan-kawan mampu memutus dahaga gelar juara.
"Saya sendiri optimis dengan Arsenal musim ini. Di awal-awal jalannya liga berkaca dari gaya permainan mereka, bukan tidak mungkin mereka bisa mengulang kejayaan," tandas Awank.
Rasa optimisme Awank sejatinya dapat menular juga ke anak-anak asuhannya. Seperti diketahui musim 2018/2019 ini KMJR Cilegon akan berlaga di kompetisi IJL Mayapada U-13.