IJL.Com- Dari bawah mistar gawang, Crisna Halim Pradityawiguna tak hanya menunjukkan kepiawaiannya menjinakkan si kulit bundar. Pantas saja dibekali "mata elang".
R Soccer harus kembali pulang dengan hasil imbang pada laga pekan keempat Indonesia Junior League (IJL) U-13, Sabtu (28/10)..Berhadapan dengan CS Private Soccer School, skor kacamata didulang.
Itu artinya dari tiga laga beruntun, R Soccer sedang mengalami paceklik gol. Namun dari sisi yang berbeda, jala gawang mereka pun masih angker.
Ya, R Soccer beruntung punya kiper sekelas Crisna Halim Pradityawiguna. Jeli reading the game, handal pula memainkan lakon sebagai seorang sweeper demi memutus rantai serangan lawan.
Dibekali "mata elang", Crisna dengan sigap keluar dari sarang. Agak bikin deg-degan memang tapi ia tegaskan punya perhitungan matang.
"Kalau saya tidak berani keluar maju, justru gawang saya lebih terancam" ujar Crisna.
"Yang penting selalu fokus dengan pertandingan. Kalau mau maju juga harus punya hitung-hitungan matang mana resiko yang lebih bahaya," tutur Crisna.
Bagi Crisna, tugas seorang kiper bukan hanya membendung serangan lawan namun juga ikut memompa serangan dari sektor lini belakang.
"Saya mengidolakan Lev Yashin. Sebagai kiper dia tidak hanya menggunakan tangan tetapi juga kakinya," tegas Crisna.
"Kiper juga harus pintar memainkan bola dari kaki ke kaki," sambung Crisna.
Crisna sendiri pada akhir pekan kemarin dianugerahi predikat Best Goalkeeper Of The Week 2 IJL U-13. 2022 lalu ia juga sempat menyandang gelar Best of The Best Goalkeeper IJL U-11.
Seiring derasnya arus kompetisi, adrenalin Crisna diyakini bakal terus terbakar. Cepat puas tak ada dalam kamus penjaga gawang kelahiran Bandung tersebut.
"Saya makin termotivasi mempertahankan gelar tersebut," seru Crisna.
"Tapi saya tidak boleh cepat puas, meskipun kembali meraih hasil clean sheet tadi jujur saja saya masih tidak puas karena tim belum bisa meraih kemenangan," tandas Crisna.