IJL.Com- Semakin panasnya atmosfer kompetisi Indonesia Junior League (IJL) U-11 membuat gairah serta mental bertanding anak-anak CS Private Soccer Skill kian terbakar. Namun sang pelatih tidak ingin anak-anak asuhnya terbuai bujuk rayu euforia kemenangan.
Deretan tim berlabel kuda hitam di kompetisi IJL U-11 musim 2022 mulai menunjukkan batang hidungnya. Dari Grup B, CS Private Soccer Skill menjadi salah satu yang patut diperjuangkan.
Bermodal gaya permainan kolektif dan terbilang cukup menghibur, CS Private baru saja memetik hasil manis pada laga pekan kedua IJL U-11, Minggu (6/2). All Star Galapuri dan ISA Marzuki Bandriawan masing-masing dibekuk dengan skor 2-1.
Rafa Putra Febrian kembali menunjukkan tajinya sebagai gelandang flamboyan saat mengatur kendali serangan. Rajendra Arso curi perhatian, dua gol dibukukan.
Pelatih CS Private Soccer Skill, Eki Rahmatullah Qadar angkat bicara soal performa apik anak-anak asuhnya. Menurutnya, skuat 'The Baby Force' yang datang dengan label debutan sudah mulai "terbakar" panasnya atmosfer kompetisi.
"Anak-anak mulai menikmati atmosfer kompetisi IJL. Atmosfer itu juga terbawa ketika kami memulai proses latihan tim. Anak-anak begitu bersemangat dan sangat antusias memberikan penampilan terbaiknya ketika sampai di arena pertandingan," ujar Eki.
"Bagi pelatih sendiri, semangat yang ditimbulkan anak-anak sangat membantu untuk selalu siap berbenah tiap pekannya. Yang terpenting, anak-anak punya karakter dan akhlak saat bertanding," tegas Eki.
Ya, meski tengah diliputi tren positif, Eki tak ingin anak-anak asuhnya keluar jalur. Ia menegaskan, kemenangan bukan harga mati bagi skuat CS Private.
Saat ini di tabel klasemen sementara Grup B, CS Private bertengger di peringkat kelima dengan raihan 13 poin dari empat laga. Lolos ke fase bergengsi yakni babak Grup Champions 16 Besar bukan hal mustahil. Syaratnya? Bermain dengan hati!
"Kalau masalah kepuasan kami tidak terlalu fokus pada kemenangan, namun ingin pada tujuan yaitu proses, progres dan hasil perkembangan ke arah yang lebih baik lagi. Itulah target kami sesungguhnya, kalau menang itu hanya bonus saja," ucap Eki.
"Dari awal kami tidak membebankan anak-anak untuk menang atau bahkan juara, mungkin itu yang membuat mereka bisa lepas dalam bertanding. Yang terpenting, anak-anak dapat bermain dengan hati pada setiap pertandingan sehingga mereka bisa menikmati setiap momen di atas lapangan," tandas Eki.