Daffa Daud Ingin Tebus Rasa Penasaran




IJL.Com- Gelaran Indonesia Junior League sudah punya tempat tersendiri di hati pemain ASTAM, Daffa Daud. Tebus rasa penasaran, inilah saatnya.

Final IJL 2017 di kategori U-11 jadi salah satu momen yang masih sulit dilupakan oleh penggawa ASTAM. Misi anak-anak Tangerang Selatan meraih gelar juara harus pupus di tangan FU15FA Bina Sentra lewat drama menit akhir.

Daffa Daud jadi salah satu saksi hidup. ASTAM harus rela diberi label "juara tanpa mahkota". 11-12 dengan Timnas Belanda.

Dua tahun berselang, Daud kembali lagi menghirup atmosfer IJL. Kali ini levelnya jelas jauh lebih berbeda, jersey ASTAM U-13 ia panggul.

"Senang bisa kembali ikut IJL. Saya masih penasaran karena dua tahun lalu sempat gagal di partai final," ujar Daud.



"Dari coach Robin Meilast dan sekarang ke Sopian Hadi, ada banyak pelajaran didapat," sambung Daud.



Progres memang terus ditapaki Daud, jika di U-11 kemarin pos lini depan jadi jatahnya unjuk gigi, maka untuk U-13 ia diplot sebagai seorang bek sayap. Hasilnya positif, perlahan tapi pasti pemain bernomor punggung 17 itu mampu menunjukkan tajinya.

Harus diakui Daud adalah bek sayap kanan paling berpengaruh di gelaran IJL U-13. Bicara soal transisi permainan, bisa dibilang ia jadi salah satu yang terbaik di kelasnya tidak kalah dengan Mukthi Arya Muslim dari ASIOP.

Terakhir ada satu gol disumbangkan Daud ke gawang All Star Galapuri hingga aksinya tersebut masuk dalam best of the best goal pekan ke-19 dan 20 IJL U-13. Daud juga pintar menunjang penampilan Sava Fiprian dari sisi sayap ASTAM. Begitu komplet.

"Betul, saya dulu di U-11 jadi penyerang dan sekarang jauh mundur sebagai seorang bek sayap. Ini tugas yang diberikan coach Sopian," terang Daud.



"Senang juga bisa masuk barisan pemain terbaik IJL pekan kemarin, jujur saya tidak menyangka," tambah bocah yang mengidolakan pemain Real Madrid, Marcelo.





Namun Daud tidak mau terus larut dalam pujian. Fokusnya tetap sama yaitu menebus rasa penasaran memori 2017.

Ya, Daud memang sudah paham betul sengitnya persaingan di IJL. Bukan tidak mungkin 2019 inilah saatnya bagi ASTAM menepis label juara tanpa mahkota.

"Di ASTAM U-13 ini ada lima pemain jebolan final IJL 2017. Semoga bisa kembali masuk ke final dan tebus rasa penasaran," tandas Daud seraya tersenyum.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa