IJL.Com- Koordinasi lini belakang Ocean Stars masih jauh dari yang diharapkan sang pelatih, Donni Tahuri. Sektor tukang gedor jala gawang lawan tak luput dari perhatian.
Satu kalah dan satu imbang jadi raihan maksimal yang direngkuh Ocean Stars pada laga pekan keempat IJL U-11. Praktis, belum ada senyum lebar keluar dari wajah arsitek tim, Donni Tahuri.
Tercatat, lima gol bersarang di gawang Ocean Stars pada pekan keempat lalu. Tak ayal, kantong Donni sudah dipenuhi evaluasi menumpuk.
"Fokus di pertahanan sejauh ini memang belum kokoh, masih jauh dari yang saya harapkan," ujar Donni.
"Daniel Siraj kerap berjuang sendirian, benteng kami yang kokoh tersebut seharusnya juga mendapat dukungan penuh dari rekan-rekan setimnya. Sangat besar sekali peran Siraj yang jatuh-bangun menahan gempuran lawan, tapi sekali lagi ia butuh bantuan," sambung Donni.
Saat laga kontra Indonesia Rising Star yang berakhir keunggulan tim lawan dengan skor 1-2 misalnya, ada catatan statistik membuktikan dua gol ke gawang Ocean Stars hanya terjadi dalam kurun waktu satu menit. Bahkan saat imbang jumpa Java (3-3), tim yang bermarkas di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan itu hanya mampu mempertahankan keunggulan tidak sampai 60 detik usai mencetak gol pertama.
"Ya itu tadi kelemahan kami, ketika bertahan terkadang suka lengah tidak fokus," ujar Donni.
Selain itu, kinerja lini depan Ocean Stars juga tak luput dari perhatian Donni. Faktanya saat laga kontra Indonesia Rising Star dan Java Soccer Academy, mereka terlalu banyak membuang peluang emas.
"Ya tentu ini menjadi catatan khusus, saya terus memotivasi anak-anak agar dapat memanfaatkan kesempatan sekecil apapun di depan gawang lawan. Pekan kemarin, mereka terlalu banyak "berfoya-foya" hingga banyak kesempatan terbuang," jelas Donni.
"Karena keasyikan menyerang sehingga lengah di pertahanan, banyak gol tercipta dari counter-attack lawan sehingga pemain IRS dan Java bisa dengan mudah membuat gol," terang Donni.
Meski demikian, Donni menolak anggapan kalau tim asuhannya hanya bergantung pada sosok Gabriel Karnadi dalam urusan penyelesaian akhir. Satu nama ia beri sinyal untuk terus mencuat yakni Azka Anindya Budi.
Dua gol ditorehkan Azka di laga pekan sebelumnya. Bukan tidak mungkin harinya Azka akan terhelat lebih megah akhir pekan nanti di laga kontra BMIFA dan CISS.
"Tidak ada ketergantungan lagi pada Gabriel sebenarnya, tapi tidak bisa dipungkiri tugasnya yang lebih condong bermain di posisi sayap membuat tekanan ke jantung pertahanan lawan berkurang, itu yang sebenarnya membuat peluang banyak terbuang, beruntung kami memiliki trio Gabriel, Rozzan dan tentu Azka," jelas Donni.