Dhava Febriansyah: Tabah Sampai Akhir

 


IJL.Com- Meski harus berulangkali memungut bola dari gawangnya sendiri, Dhava Febriansyah tidak ingin terlalu mudah patah arang. Kembali lebih kuat meski sempat trauma, ada semboyan tabah sampai akhir. 

Prima Soccer School harus mengakui keunggulan Indonesia Muda Utara dan R Soccer saat naik pentas dalam lanjutan laga pekan ketiga Indonesia Junior League (IJL) U-11 Grup B, Minggu (6/11). Total ada 10 gol bersarang di gawang tim yang bermarkas di Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan tersebut. 

Walau harus menelan kekalahan, Prima jelas bukan tanpa perlawanan. Aksi-aksi heroik Dhava Febriansyah di bawah mistar gawang patut diberi kredit tersendiri. 

Jangan heran, nama Dhava sangat sering dikumandangkan komentator pertandingan. Aura 'The Lions' terpancar dari caranya jatuh bangun mengamankan garda terakhir Prima dari rongrongan badai. 

Ya, meskipun harus berulangkali memungut bola dari gawangnya sendiri, Dhava sepantasnya pulang dengan kepala tegak. Semboyan tabah sampai akhir ia tuliskan di atas lapangan. 

"Pasti ada rasa kecewa karena harus kebobolan. Panik sekali karena serangan terus menerus tidak pernah berhenti. Seperti badai," ujar Dhava. 



"Tapi saya tidak pernah menyesal menjadi seorang kiper karena saya sangat mengidolakan Thibaut Courtois," tegas Dhava. 



Ya, selalu ada pelangi sehabis badai. Dhava sendiri menegaskan siap tampil lebih kuat lagi menyambut perhelatan IJL pekan demi pekan.

Apalagi Dhava punya alasan kuat untuk tetap tabah berdiri di bawah mistar gawang. Pasalnya, ada pembuktian kalau trauma bisa dilawan. 

"Siap, harus selalu siap. Pokoknya saya mau berjuang sampai akhir," seru Dhava. 



"Dulu saya sempat trauma jadi kiper karena wajah saya kena bola telak sekali. Pernah pindah posisi sebagai bek tapi kembali lagi jadi penjaga gawang. Saya ingin melawan trauma," tandas Dhava.

 


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa