IJL.Com- Penjaga gawang bukan posisi aslinya saat pertama kali gabung di Pelita Jaya Soccer School. Nama dua kiper Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa dan Satria Tama jadi pelecut semangat Muhammad Arfan Herdiansyah. Tubuhnya memang kecil, namun duel bola udara bukan hal menakutkan bagi bocah berusia delapan tahun itu.
Pelita Jaya Soccer School bisa disebut sebagai salah satu calon kuat peraih gelar juara di kompetisi IJL Mayapada 2018 (U-9). Merujuk dari klasemen sementara Grup A Phenomenon, tim asal Sawangan (Depok) itu belum sama sekali menelan kekalahan.
Dari enam laga, Pelita sukses meraih 22 poin. Tak hanya itu, tebaran rekor positif juga mereka sertakan diantaranya seperti catatan 11 kali menjebol gawang lawan dan sama sekali belum pernah kebobolan.
Nama sang penjaga gawang, Muhammad Arfan Herdiansyah praktis jadi sorotan berkaca dari pencapaian menawan yang ditorehkan Pelita tersebut. Sejauh ini pengorbanan Arfan patut dapat acungan jempol.
"Saya gabung di Pelita sejak Agustus 2016. Debut pertama justru saya menjadi striker, malah sempat cetak gol pula. Seingat saya ke gawang Red Boys Cibubur waktu itu," ucap Arfan.
"Oktober 2016 mulai jadi kiper di sebuah turnamen. Awalnya memang karena disuruh pelatih dan sebenarnya dari dulu sempat ingin jadi penjaga gawang juga," tambah bocah kelahiran 11 Februari 2010 tersebut.
Proses yang dijalani Arfan pun cukup berjalan baik. Dirinya kini nampak sangat nyaman di bawah mistar gawang Pelita.
Usut punya usut ada banyak figur yang membuat dirinya terus punya mimpi untuk menjadi seorang kiper suatu saat nanti. Dua nama penjaga gawang Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa dan Satria Tama tak ragu ia sebut.
"Kalau kiper luar negeri saya suka Marc Andre Ter Stegen (Barcelona dan Jerman). Tapi yang lokal juga tak mau kalah, saya ngefans sama Andritany (Persija) dan Satria Tama (Sriwijaya FC)," seru Arfan.
"Andritany dan Satria Tama pas main itu kalem, tenang dan disiplin. Mereka juga sering kasih motivasi buat teman-teman setimnya. Kata pelatih, itu juga tugas kiper," tambahnya.
Figur Andritany dan Satria Tama itu memang membuat Arfan semakin pede. Ia tidak peduli meski tubuhnya terbilang cukup mini untuk ukuran penjaga gawang.
Dari pengamatan khusus talent scouting IJL, postur mini Arfan memang bukan jadi halangan. Beberapa kali duel bola udara dengan pemain lawan, ia mampu unggul. Bola sepakan tendangan bebas dari segala penjuru pun sukses berungkali ia mentahkan dengan gagahnya.
"Kalau duel bola udara, saya sih ga takut ya biasa saja. Pelatih juga terus kasih motivasi, harus lebih agresif katanya. Kepercayaan rekan setim juga terus ada, mereka percaya saya bisa amankan gawang. Percaya diri dan selalu komunikasi dengan bek," beber Arfan.
"Banyak pemain bagus di IJL musim 2018 ini. Ada rekan setim saya seperti Rizki Eka Saputra. Kalau di tim lawan ada gelandang ASIOP Apacinti, Nayaka Aryasatya," tandas kiper berpostur 110 cm itu.