Duo Ginseng Mengejar Matahari




IJL.Com- Aroma ginseng begitu kental di tubuh Brazilian Soccer School. Tak ada kata ragu mengejar matahari.

Kompetisi Indonesia Junior League tidak pernah kekurangan aroma pemain asing. Dari kubu Brazilian Soccer School U-11 misalnya yang menyumbang dua legiun asal Korea Selatan, Song Jin-wo dan Yoo Hoo-jin. 

Ini untuk pertama kalinya gelaran IJL kedatangan pemain asal Negeri Ginseng. Praktis, gerak-gerik keduanya langsung menjadi sasaran sorot mata penonton layaknya artis K-Pop macam Super Junior, Big Bang hingga BTS.

Adaptasi Jin-wo dan Hoo-jin diakui sang pelatih, Diego Guilliano Tobing berjalan cukup baik. Faktor bahasa bukan menjadi kendala berarti. Sambutan "khusus" bahkan tak jarang mereka dapatkan.

"Hoo-jin baru bergabung Januari ini. Kalau Jin-wo sejak 2017 lalu," ujar Diego.



"Kalau soal gaya berkomunikasi, Jin-wo sudah cukup lancar berbahasa Indonesia. Hoo-jin masih adaptasi, sehari-hari pakai bahasa Inggris," sambung Diego.

"Supaya keduanya nyaman, tiap kali kami memulai latihan biasanya langsung mengucapkan salam dalam bahasa Korea. Dari anyyeong haseo sampai kamsahamnida," ujar Diego lagi.

SONG JINWO

YOO HOJIN

Dibanding pemain lokal yang membela Brazilian, Diego mengakui Hoo-jin dan Jin-wo punya keunikan tersendiri. Salah satu yang paling kentara tentu adalah pola makan.

"Oh jelas berbeda sekali. Dibatasi sekali makan nasi bahkan terbilang tidak pernah saya lihat tapi kalau olahan seafood itu pasti, wajib. Sudah empat sehat lima sempurna sekali pola makan keduanya," jelas Diego.



"Tidak heran ya kalau dengar pesepak bola profesional dari Negeri Ginseng itu ga pernah kenal kata cape," tambah sang pelatih seraya tersenyum lebar.



Meski demikian mengarsiteki Hoo-jin dan Jin-wo bukannya minim tantangan. Bermain di negara dengan iklim tropis adalah sebuah catatan penting.

Ibarat mengejar matahari, begitu mungkin judul yang paling tepat. Beruntung, duo Negeri Ginseng tak kenal istilah "mental tempe".

"Betul, kami memang harus pintar-pintar menjaga kondisi keduanya. Hoo-jin yang masih harus beradaptasi betul dengan cuaca, kalau bertanding di bawah terik sinar matahari dalam tempo waktu yang lama, kepalanya langsung pusing," ujar Diego.



"Tapi etos kerja keduanya dibantu semangat yang sangat berlipat, pantang menyerah. Semoga dari ikut kompetisi IJL, duo Negeri Ginseng itu mendapat banyak pengalaman berharga," tandas Diego.


Di level teratas sepak bola Indonesia sejak akhir 2000-an, invasi besar-besaran pemain Korea Selatan yang mencoba peruntungan lewat dunia kulit bundar Tanah Air terus melesat pesat. Mereka tidak sembarang numpang lewat, bahkan ada yang sampai diberi kepercayaan memanggul ban kapten seperti Oh In-kyuu.

Yoo Jae-hoon jadi pemain asal Korea Selatan paling sukses selama berkarir di Tanah Air. Tercatat tiga kali sang penjaga gawang menyumbangkan gelar jawara Liga Indonesia untuk Persipura pada 2011, 2013 dan 2016.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa