Dzuhri Rayyan Tegaskan Sudah Move-on




IJL.Com- Pengalaman "pahit" di laga final IJL U-13 musim lalu sudah dikubur dalam-dalam oleh penggawa Garec's, Muhammad Dzuhri Rayyan. 2020, tak ada jalan selain bergerak move-on.

Garec's bisa dibilang jadi tim yang penampilannya begitu mencengangkan di kompetisi IJL U-13 musim lalu. Bagaimana tidak, armada asal Cengkareng itu sukses merangsek ke partai puncak dengan rekor tidak terkalahkan sebelum akhirnya dihentikan M'Private Soccer School lewat drama adu penalti

Menatap IJL U-13 2020, Garec's sudah bersiap move-on. Hal tersebut ditegaskan oleh tekad salah satu penggawa mereka, Dzuhri Rayyan.

Ya, move-on bagi Dzuhri adalah obat mujarab untuk bisa berkembang jauh lebih baik. Menurutnya, tidak ada gunanya terus larut dalam kekecewaan.

"Senang bisa kembali berkompetisi di IJL. Di sini saya jadi punya banyak teman, tidak hanya dari satu tim sendiri namun juga dari tim lain," buka Dzuhri.

"Saya sudah melupakan kekalahan dari M'Private. Ya, saya sudah move-on karena banyak pertandingan lain sudah menunggu di IJL 2020," sambung Dzuhri.

"Drama adu penalti juga tidak membawa saya trauma," tambah Dzuhri lagi.



Musim ini, Dzuhri datang dengan status pemain "Joker". Namun hal tersebut sama sekali tidak membuat pundaknya merasa terbebani.

"Tidak ada beban sama sekali, saya beruntung bisa ikut kompetisi dari musim lalu. Sudah hafal betul dengan atmosfer IJL," terang Dzuhri.

"Saya juga lebih suka Garec's diberi label kuda hitam seperti musim lalu dibanding favorit juara," ungkap Dzuhri.



Bicara misi pribadi, Dzuhri tidak segan mengakui bayang-bayang predikat pemain IJL Elite masih ada dalam benaknya. Seperti diketahui, musim lalu ia sebenarnya tinggal selangkah lagi masuk ke dalam jajaran skuat terpilih setelah sempat meramaikan laga IJL All Stars.

Di atas lapangan, peran Dzuhri juga bisa dibilang sangat krusial. Otak serangan Garec's berasal dari kedua kakinya. Tidak jarang pula ia jadi pemecah kebuntuan tim. 

Umpan-umpan daerah yang jadi andalan Dzuhri diyakini masih akan terlihat musim ini. Hal itu bisa jadi modal bagi dirinya untuk kembali dilirik tim komite pemain IJL sebagai nilai tambah untuk menembus ketatnya persaingan masuk dalam gerbong pemain IJL Elite.

Meski demikian, Dzuhri menyadari tidak mudah menggenapkan misi dan mimpinya tersebut. Banyak evaluasi yang ia kantongi dari penampilan musim lalu.

"Pasti, IJL Elite selalu jadi motivasi saya. Hampir saja musim lalu bisa masuk," ujar Dzuhri.



"Fisik harus saya perbaiki. Sebenarnya saat laga final melawan M'Private saya dalam keadaan cedera. Itu benar-benar jadi pelajaran berharga buat saya untuk mempersiapkan pertandingan lebih baik," tandas Dzuhri.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa