IJL.Com- Meramu skenario anyar jadi tugas pelatih M'Private Soccer School, Mulyadi jelang laga babak fase knock-out 16 Besar IJL U-13 versus FU15FA Bina Sentra. Janjikan kejutan.
M'Private menatap babak knock-out 16 Besar IJL U-13 pada Sabtu (13/7) dengan sorot mata tajam. Persiapan Romeo Fedta Milano dan kawan-kawan terus digenjot, Mulyadi tak ingin anak-anak asuhnya kedodoran di fase sistem gugur.
Tidak main-main, Mul berani merombak pondasi taktikal yang sudah mereka bangun di babak penyisihan grup. Menarik ditunggu tentunya kejutan apa yang sudah siap ia berikan.
"Kami persiapkan dari segi taktikal dan penyelesaian akhir. Daya tahan anak-anak juga ditingkatkan sekitar 20 persen lebih daripada latihan biasa," terang Mul.
"Permainan M'Private akan sangat berbeda dengan apa yang biasa dilihat saat babak penyisihan grup, kami akan buat kejutan dan semoga berjalan dengan baik skema yang sudah diramu," tambah Mul.
Di babak penyisihan grup, M'Private sendiri memang bermain bukannya tanpa celah, satu catatan besar yang mereka dapat adalah minimnya penyerang dengan naluri haus gol. Beruntungnya mereka punya pemain yang sigap dalam memanfaatkan skema bola-bola mati dari Rizki Permana Putra, Ahmad Riza, sampai Rizki Fadilah.
Masih segar dalam ingatan, bagaimana Mul pernah sedikit "menyentil" kinerja lini depan tim asuhannya yang justru terkesan berebut memecahkan papan skor saat laga melawan Indonesia Muda Utara. Praktis, alarm kencang itu nyatanya masih terngiang-ngiang dalam kepala sang pelatih.
"Bola mati bukan pilihan, saya tetap pakai kolektivitas bola-bola pendek. Dari awal IJL bergulir, saya akui kami tidak pernah dapat gol banyak tapi untuk tempo permainan anak-anak sudah sangat stabil," tegas Mul.
"Banyak antisipasi sudah kami siapkan termasuk soal urusan produktivitas gol tersebut, nanti saat melawan FU15FA Bina Sentra akan ada perubahan di posisi lini tengah dan striker. Maksimalkan potensi yang ada, kami akan benar-benar buat kejutan dari segi taktikal," ujar Mul.
FU15FA Bina Sentra sendiri adalah tim yang bisa dibilang inkonsisten selama babak penyisihan grup. Enam memang, satu seri dan satu kalah jadi modal yang dibawa Imam Fathoni dan kawan-kawan.
Meski demikian, urusan semangat tempur, Firman Utina Boys termasuk salah satu yang terbaik di kelasnya. Poros dua bek tengah dengan tipe petarung seperti Temmy Saputra dan Indra Kusuma diyakini akan membuat pasukan M'Private kesulitan bernafas.
Selain itu, M'Private juga harus mewaspadai skema serangan balik FU15FA Bina Sentra. Tidak lain tidak bukan ada Muhammad Rija Khairirafi yang punya potensi membuat Bima Aidil bertekuk lutut lewat kecepatan sekaligus kejeliannya lolos dari jebakan offside.
"Semua sudah siap termasuk jika harus ditutup dengan drama adu penalti sekalipun. Yang lebih paling siap, itulah pemenangnya," tandas Mul.