IJL.Com- Berdiri seorang diri di bawah mistar gawang membuat Ezza Vieri merinding disko. Lutut gemetar berakhir dengan tiket semi-final.
Bitara Soccer School pulang dengan senyuman semringah pada akhir pekan kemarin. Bukan tanpa sebab, satu tiket semi-final Indonesia Junior League U-14 diraih setelah membekuk Nusantara 2004.
Skema counter attack yang jadi andalan Bitara berujung manis. Dua gol tanpa balas diluncurkan skuat asuhan Taufik Hidayat tersebut.
Performa sang penjaga gawang, Ezza Vieri tak kalah jadi sorotan. Ketenangannya memaksa barisan penggawa Nusantara 2004 gigit jari.
Usut punya usut, sebelum laga kick-off dimulai, Ezza Vieri mengalami sindrom merinding disko. Otomatis, lututnya gemetar tidak karuan.
"Tegangnya tambah luar biasa," ungkap Ezza.
"Deg-degan, berbeda dibanding laga sebelumnya. Makanya tadi pas peluit panjang, lega sekali rasanya," tambah Ezza lagi.
Ezza sendiri terbilang baru melakoni peran sebagai penjaga gawang. Posisi yang sebenarnya sudah lama ia impikan.
"Awalnya justru saya centre back. Memang sejak pertama gabung di Bitara, sudah ingin jadi kiper tapi belum ada kesempatan," jelas Ezza.
"Sampai pada akhirnya, ada kiper utama yang keluar dan saya ditunjuk untuk isi posisi penjaga gawang," sambung Ezza.
Ezza tentu ingin terus menunjukkan personanya sebagai penjaga gawang mumpuni. Tidak terlalu cepat jemawa jadi pegangannya.
"Tiap pertandingan selalu ada evaluasi. Amati apa yang jadi kekurangan supaya selalu siap untuk diperbaiki," ujar Ezza.
"Kemenangan kami dari Nusantara 2004 hari ini juga karena hasil dari mengamati video pertandingan pas ketemu di penyisihan grup. Jadi ancaman serangan dari mereka terutama lewat skema bola mati sudah bisa diantisipasi," pungkas Ezza.