Famous Fahlevi: Mengurai Beban Ujung Tombak




IJL.Com- Kala All Star Galapuri U-13 membangun komando serangan, sorot mata bek-bek lawan akan langsung tertuju pada Famous Fahlevi Aprilyan. Risiko lelakon ujung tombak.

Kembali menginjakkan kaki di lapangan Stadion Galapuri ibarat angin segar untuk Famous Fahlevi Aprilyan. Penyerang bernomor punggung 52 itu tak bisa mengelak ada sentuhan berbeda ia rasakan tiap kali kembali ke markas kebanggaan.

Sebelumnya, anak-anak All Star Galapuri memang lebih banyak menggelar latihan di lapangan futsal. Faktor cuaca disebut-sebut jadi "biang kerok".

"Sudah mulai jalan normal lagi, sebelumnya kami lebih banyak menggelar latihan di lapangan futsal karena lapangan Stadion Galapuri beberapa hari banjir terus akibat cuaca buruk, hujan deras," ujar Fahlevi.



"Ya pasti beda sekali rasanya latihan di tempat futsal dengan lapangan bola, terutama soal feeling, teman-teman juga merasakan hal yang sama. Sekarang kami sedang mencoba beradaptasi lagi," sambung Fahlevi.



Adaptasi harus gencar dilakukan oleh Fahlevi selagi kompetisi IJL U-13 memasuki masa rehat. Pasalnya, sudah dua laga terakhir ia absen menggedor jala gawang lawan.

Terakhir Fahlevi mencatatkan namanya di papan skor saat All Star Galapuri membekuk Metro Kukusan pada 31 Oktober 2020 silam.  Brace (dua gol) ia dulang sebagai penentu kemenangan.

Lelakon (perjalanan nasib) Fahlevi di skuat All Star Galapuri bukannya tanpa beban. Seperti diketahui, peran ujung tombak ia emban. Pundi-pundi golnya selalu dinantikan tim besutan Salim Permana tersebut.

Tiap kali Fahlevi mencetak gol, garansi poin penuh dibawa pulang All Star Galapuri. Sebaliknya jika sedang seret, hasilnya adalah imbang skor kacamata kontra Tangerang FC dan Garec's sampai terpaksa mengakui keunggulan FIFA Farmel serta Indonesia Rising Star.

Tidak heran, Fahlevi kerap menjadi incaran utama bek-bek lawan. Bukan hal yang mudah untuk dirinya menggoreskan tinta hat-trick seperti saat jumpa CISS di partai perdana.

"Secara pribadi, rasa beban itu pasti ada. Apalagi disaat tim kalah, memegang peran sebagai ujung tombak sekaligus kapten tim juga joker sejujurnya tidak mudah. Tapi saya ingat ada yang namanya tanggung jawab untuk bisa mengatur semuanya," jelas Fahlevi.



"Kalau tidak bikin gol, sebenarnya saya sering ada rasa bersalah ke coach Salim," sambung Fahlevi lagi.



Meski demikian, Fahlevi sama sekali tidak menyesal dengan beban yang ia pikul. Misi agung membawa All Star Galapuri lolos ke fase knock-out 16 Besar ibarat cambuk semangat.

Menengok tabel klasemen sementara IJL U-13 Grup C Sensation, All Star Galapuri berdiri di peringkat keenam lewat raihan 14 poin dari enam laga. Kesempatan meraih tiket fase knock-out 16 Besar masih terbuka sangat lebar, bukan misi mustahil menggeser posisi Prima Soccer School yang ada di rangking keempat.

"Bagi saya tidak ada yang tidak mungkin selagi masih mau berusaha. Seberat apapun beban akan terasa enteng kalau dibawa optimis. All Star Galapuri pasti bisa," pungkas Fahlevi.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa