Fauzan Nur Rohman: Mengintip Hasil Panen




IJL.Com- Fauzan Nur Rohman diramal bisa jadi simbol kebangkitan Indonesia Muda Utara U-9. Memetik hasil panen bermodal jam terbang.

Sempat ditutup, akses lapangan Stadion Tugu, Koja, Jakarta Utara akhirnya kembali dibuka. Sudah jelas hal itu berimbas positif pada persiapan anak-anak Indonesia Muda Utara (IMUT) jelang peluit kick-off laga pekan kelima Indonesia Junior League U-9.

Pelatih IMUT, Slamet Tony mengakui animo anak-anak asuhnya untuk kembali merumput sedang tidak terbendung. Apalagi di laga pekan terakhir, dua kemenangan sekaligus mereka catatkan usai menyudahi perlawanan Serang City Soccer School dan Serpong City FC.

"Alhamdulillah, akses ke Stadion Tugu kembali dibuka. Sewaktu ditutup kami dari pelatih dan manajemen memang harus pintar-pintar menjaga antusiasme pemain, bahkan sampai harus latihan di lapangan bekas kebon kosong belakang Kelurahan Sukapura. Diminta untuk lebih bersabar memang," ungkap Tony.

"Di laga pekan terakhir anak-anak sudah mendapatkan momentumnya, kami selalu beranggapan hal itu bisa terjaga kalau intensitas latihan tetap ikut terjaga. Tanpa latihan saya meyakini tidak akan pernah membuahkan hasil," sambung Tony.



Momentum IMUT untuk memperbaiki nasib di tabel klasemen tergambar dari performa juru gedor mereka, Fauzan Nur Rohman. Total ada tiga gol disumbangkan pemain bernomor punggung 14 itu di pekan keempat kemarin.

Fauzan sebenarnya sudah tidak terlalu asing dengan gemerlap kompetisi IJL. Musim 2019 lalu tercatat namanya pernah satu kali masuk dalam jajaran pemain terbaik. Saat itu kegigihannya mengawal lini belakang IMUT layak dapat bintang.

Musim 2020, Fauzan digeser guna menghuni barisan lini gempur IMUT. Karakter ngotot tetap jadi identitas. Pelan-pelan ada hasil panen ingin ia petik.

"Tiga gol yang dicetak Fauzan kemarin menurut saya memang tidak lepas dari jam terbang musim lalu," ujar Tony.



"Dari segi skill, daya tahan dan kekuatan memang terlihat sangat berbeda. Karakter anak Jakarta Utara juga yang gigih dan punya kemauan keras," sambung Tony seraya tersenyum.


Gigihnya seorang Fauzan pun sampai di luar lapangan. Untuk proses latihan misalnya, bocah kelahiran Jakarta 8 Desember 2012 ini bisa dibilang termasuk yang "keras kepala".

"Memang sejak usia tujuh tahun, Fauzan ini sudah kelihatan mempunyai kemampuan yang berbeda hal tersebut diiringi komitmennya untuk rajin berlatih dan terus berlatih, pantang absen," ujar Tony.



"Orangtuanya sering cerita kalau mereka ada keperluan di luar sebisa mungkin wajib untuk mengantarkan Fauzan ke tempat latihan dulu. Ya memang begitu anaknya, tidak mau ketinggalan latihan, sangat kekeuh," seru Tony lagi.



Minggu (22/11), insting Fauzan merobek jala gawang lawan akan kembali diuji. Ragunan United dan Permata Curug bisa dibidik guna menambah perbendaharaan gol.



Berikut Jadwal Pekan Kelima IJL U-9:



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa