FIFA Farmel Ingin Seperti Air Mengalir




IJL.Com- Pelatih FIFA Farmel U-9, Eko Budi Prabowo tidak ingin anak-anak asuhnya dihantui beban jelang peluit kick-off final Champions Indonesia Junior League (IJL) dibunyikan. Mengalir saja seperti air. 

FIFA Farmel berhasil menginjakkan kakinya di partai puncak IJL U-9 musim ini untuk bersua Java Soccer Academy, Minggu (24/10). Gelar champions ada di depan mata anak-anak 'Jawara Rajawali'.

Musim lalu, sengitnya partai final champions sudah pernah dicicipi pasukan Farmel. Sayang ketika itu mereka terpaksa mengakui keunggulan Pelita Jaya Soccer School lewat drama perpanjangan waktu dengan sistem golden goal. 

"Ya musim lalu kami harus puas menduduki posisi runner-up champions. Namun itu sudah pencapaian luar biasa mengingat label Farmel yang merupakan tim debutan dan minim pengalaman serta jam terbang, berbanding terbalik dengan Pelita Jaya," ujar Eko Budi Prabowo, sang pelatih. 



"Dan momen kedua ini saya mencoba untuk belajar dari musim perdana kemarin, setidaknya bisa menjaga konsistensi apa yang sebelumnya sudah diraih. Semoga hasilnya dapat lebih baik dan tentunya menjadi rezeki anak-anak Farmel," sambung Eko seraya melempar senyum. 



Sudah barang tentu, Farmel ogah terjatuh di lubang yang sama. Namun Eko enggan Ananda Raka Wibowo dan kawan-kawan dihantui beban. 

"Kami selalu optimis dan patut dicatat, tanpa beban," tegas Eko. 



"Mengalir saja seperti air. Tetap fokus pada misi utama, bermain disiplin untuk meraih hasil positif. Ini memang sudah masuk garis akhir, semua harus sudah siap mengeluarkan dan memaksimalkan apa yang kami punya," seru Eko. 



Termasuk kesiapan untuk melakoni babak perpanjangan waktu ataupun adu penalti. Eko sendiri sudah dari jauh-jauh hari punya formula agar anak-anak asuhnya bisa melewati pahit getir bumbu-bumbu drama di atas rumput hijau. 

Contohnya seperti saat Farmel menyudahi perlawanan Tunas Gunung Putri di babak 8 Besar Champions lalu. Saat perpanjangan waktu, Eko tak ragu memplot sang striker haus gol yakni Firdaus Nur sebagai penjaga gawang. 

Bukan tidak mungkin ada alur cerita terulang lagi saat Farmel jumpa Java Soccer Academy. Peras otak lagi, Firdaus bisa saja kembali muncul sebagai aktor protagonis. 

Apalagi Java bukan lawan sembarangan. Tim kuda hitam yang sudah unjuk gigi sejak awal kompetisi, terakhir ada Young Warrior dibuat terkapar usai melakoni drama adu penalti. 

"Saya melihat sosok Firdaus juga mempunyai kemampuan semangat bertahan dan tanggung jawab untuk menjaga gawangnya dari serangan lawan selain dia memiliki insting naluri cetak gol makanya saya plot menjadi kiper. Dan satu lagi ia mempunyai postur ideal untuk menjadi benteng terakhir dalam keadaan darurat," pungkas Eko. 



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa