Firzatullah Herman; Kiper Rasa Sweeper




IJL.Com- Keluar dari sarang gawang bukan hal yang tabu untuk kiper FU15FA Bina Sentra, Firzatullah Herman. Tidak cuma modal nekat.

Sepak bola modern kini mempunyai level tuntutan yang berbeda-beda. Posisi kiper contohnya, bukan lagi sekadar penjaga gawang, terus berevolusi.

Praktis, urusan kiper bukan hanya soal menangkap si kulit bundar. Bak seorang model yang sedang berlenggak-lenggok, jalur catwalk tidak melulu di dalam area kotak penalti. 

Transformasi, istilah sweeper-keeper kini sudah cukup akrab di telinga. Keluar dari sarang gawang demi memutus rantai serangan lawan bukan lagi hal yang tabu. Tidak jarang pula menjadi poros counter-attack sebuah tim.

Nama-nama beken tak henti bermunculan dari Manuel Neuer (Bayern Muenchen), Ederson (Manchester City), Marc Andre Ter Stegen (Barcelona) sampai Hugo Lloris (Tottenham Hotspur). Untuk ukuran level nasional, siapa tak kenal Andritany (Persija Jakarta) juga Satria Tama (Timnas Indonesia U-22). 





Jauh sebelum itu faktanya ada nama-nama tak kalah masyhur seperti Jorge  Campos, kiper Timnas Meksiko era 90-an lalu Rene Higuita (Kolombia). Jangan sampai ketinggalan pula kiper legendaris sejagat dari Uni Soviet, Lev Yashin.



Salah satu tim kontestan IJL Mayapada U-13, FU15FA Bina Sentra seperti tak mau ketinggalan. Disitu ada nama Firzatullah Herman.

"Kalau saya lihat saat ini kiper memang sudah harus seperti itu, jauh lebih terlibat dalam permainan dan tidak hanya diam di bawah mistar gawang. Tapi kami selalu mengingatkan Firza untuk tetap konsentrasi artinya paham situasional di atas lapangan," ujar pelatih FU15FA Bina Sentra, Muhammad Firdaus.



"Risiko pasti ada tapi justru itu jadi bahan pelajaran berharga Firza untuk menjadi seorang sweeper-keeper handal selagi usianya masih muda," sambung Daus seraya tersenyum.

[06012019] FU15FA BINA SENTRA VS ASIOP APACINTI

Dari catatan statistik selama tujuh laga yang dilakoni FU15FA Bina Sentra, harus diakui kemampuan Firza menjadi seorang sweeper-keeper terbilang sangat mumpuni. Mentalnya begitu terasah, patut diacungi jempol.

Bisa dikatakan keputusan Firza keluar dari sarang gawang jadi salah satu faktor penting keberhasilan FU15FA Bina Sentra menekuk BMIFA di laga terakhir. Jangan heran kalau baru satu kali ia memungut bola dari gawangnya.

"Alhamdullilah progres Firza terus membaik, dia sangat giat berlatih dan begitu termotivasi unjuk gigi di kompetisi IJL ini," terang Daus.



"Firza sangat fokus dan konsentrasi penuh mulai saat proses latihan sampai masuk ke atmosfer pertandingan," tambah Daus lagi.





Firza memang tidak sendiri, di bawah gawang FU15FA Bina Sentra ia ditemani kompatriotnya, Farizh Nur Cahya. Tak lupa kehadiran Rahmat Muhari, pelatih kiper Firman Utina Boys disebut Daus punya peranan besar.

"Itu sangat penting untuk kami dan terutama bagi pemain, karena untuk masalah kiper ada penilaian sendiri dengan pelatihnya langsung," beber Daus.



"Karena itu kami tidak pernah ketinggalan membawa coach Rahmat Muhari (mantan pemain Persikota Tangerang), dia yang bertanggung jawab soal baik buruknya performa Firza di setiap pertandingan IJL," terang Daus.



Tidak hanya soal karakteristik saat bermain, etos kerja Firza di luar lapangan juga tak pernah luput dari perhatian. Pesan Direktur Teknik FU15FA Bina Sentra, Firman Utina jadi rujukan.

"Kalau dari postur sebenarnya cukup menjanjikan di usianya, tapi kami selalu berbicara dan sharing dengan coach Rahmat agar Firza menjaga pola makan supaya tidak terlalu gemuk," harap Daus.



"Kami sangat memperhatikan pola makan dan kesehatan para siswa. Karena itu sudah bagian dari program yang diatur coach Firman Utina," tambah Daus.



Ketangkasan Firza akan kembali diuji pada akhir pekan nanti di laga krusial versus Brazilian Soccer School. Pertandingan maha penting demi menjaga posisi Firman Utina Boys di zona delapan besar.

Usai digebuk Maesa, Brazilian pastinya juga ogah jadi santapan Firman Utina Boys. Catatan satu seri dan dua kalah dari tiga laga terakhir jadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan sang juru taktik, Tycho Timmerman.

Brazilian sendiri dikenal sebagai tim yang punya gaya permainan simple dari lini ke lini. Pakem tridente di lini depan pasukan Samba bisa jadi akan semakin membuat Firza tambah "bergairah".



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa