Gabriel-Rozzan; Cermin Berapi-api, Bak Pinang Dibelah Dua




IJL.Com- Seiring berjalannya waktu, anggapan Gabriel Karnadi-sentris pelan-pelan mulai ditepis skuat Ocean Stars U-11. Perkenalkan, Muhammad Rozzan Almer yang tak mau ketinggalan pamer aksi.

Peran Gabriel Karnadi di skuat Ocean Stars memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Penampilan apik gelandang bernomor punggung 13 itu tak hanya seorang pembeda tapi juga penentu. Terbukti sudah ada enam gol disumbangkan oleh Gabriel.

Tidak heran, anggapan Gabriel-sentris sempat muncul ke permukaan. Meski demikian hal tersebut kini sudah mulai ditepis pelan-pelan.

Adalah Muhammad Rozan Almer yang jadi aktor utamanya. Sepak terjang Rozzan saat laga kontra Pelita Jaya Soccer School khususnya jadi bukti ia memang tidak bisa tinggal diam berdiri terpaku.

Golnya satu menit jelang laga usai membuat suporter Pelita yang memadati Lapangan Nirwana Park Sawangan hening seketika. Selebihnya sepanjang jalannya pertandingan, ia juga terbilang cukup sukses menjaga harmoni ritme permainan Ocean Stars.

"Rozzan sejauh ini progresnya semakin menanjak dari pekan ke pekan, kontribusinya untuk tim sungguh sangat terasa," ujar sang pelatih, Donni Tahuri.



"Lebih baik seperti ini, banyak pemain hebat di tim itu jauh lebih bagus, tidak saling mengandalkan, semua mempunyai tanggung jawab tanpa terkecuali," sambung Donni.



Diakui oleh Donni, sama seperti Gabriel, Rozzan juga dikenal sebagai pemain dengan tipe karakter keras dan ngotot. Pantang pulang sebelum padam, mungkin begitu istilah paling tepat.

Bak pinang dibelah dua, itu perumpamaan yang diberikan Donni untuk kedua anak asuhnya tersebut. Layaknya Gennaro Gattuso dan Roy Keane disandingkan dalam satu tim, ya itu yang dirasakan Ocean Stars U-11 sekarang.

"Gabriel itu keras, sedikit emosional dan kadang sampai tidak terkontrol karena semangatnya yang begitu mengebu gebu. Sedangkan Rozza itu keras, ngotot dan punya sifat tidak mau mengalah sama lawan, sangat kompetitif," ujar Donni.



"Mentalitas mereka di atas lapangan saya rasa sudah cukup menggambarkan betapa percaya dirinya Gabriel dan Rozzan. Jika saling dihadapkan keduanya memang seperti bercermin," ujar Donni.



Ibarat sebuah bom, Donni sendiri mengakui bukan hal yang mudah untuk "menjinakkan" keduanya. Meski demikian ia menegaskan justru ada keuntungan yang banyak dipetik dari gelora berapi-api Gabriel dan Rozzan.

"Sangat beruntung tentunya mempunyai dua pemain dengan karakteristik seperti Gabriel dan Rozzan. Selalu menjadi penyemangat tim saat mendapat tekanan lawan atau dalam keadaan ketertinggalan. Seberapa sulit menjinakkan keduanya? Saya rasa proses latihan akan menjawabnya," tegas Donni.



"Gabriel dan Rozzan bisa jadi simbol perjuangan Ocean Stars, apa lagi di pekan tersisa kami akan bertemu lawan-lawan yang notabene adalah penghuni papan atas klasemen. Tentunya bukan hal yang mudah tapi tidak mustahil juga anak-anak bisa melangkah lebih baik karena sekali lagi saya tegaskan skuat ini kuat karena kolektivitas permainan tim bukan faktor individu semata," pungkas Donni.





Ocean Stars sendiri saat ini berada di peringkat ke 11 klasemen sementara Grup Sensation dengan raihan 24 poin dari 12 laga. Masih ada empat pertandingan tersisa untuk dimaksimalkan lewat torehan angka sempurna jika ingin menggapai peringkat enam besar sebagai syarat pemegang tiket fase play-off champions.

Minggu (25/8) pada pekan ketujuh IJL U-11, aura Gabriel dan Rozzan kembali ditunggu tuahnya. Sesuai jadwal yang telah dirilis, Ocean Stars akan berjumpa ASTAM dan All Star Galapuri.


  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa