Garec's Tidak Kapok Drama Adu Penalti




IJL.Com- Mengamati video rekaman pertandingan Salfas Soccer jadi arahan pelatih Garec's, Fakhri Rasyid untuk barisan anak-anak asuhnya. Drama adu penalti? Siapa takut!

Hasil imbang pada babak fase knock-out 16 Besar IJL U-13 kontra KMJR Cilegon dalam sesi waktu normal betul-betul menjadi pelajaran berharga untuk anak-anak Garec's. Kesebelasan asal Cengkareng itu hampir terhempas diterjang badai militansi pasukan Kota Baja.

Beruntung, dewi fortuna memihak Garec's di babak adu penalti. Penyelamatan fenomenal Farrel Damara disusul sepakan Dzuhri Rayyan jadi penentu tiket perempatfinal.

Praktis Pelatih Garec's, Fakhri Rasyid tidak bisa tinggal diam. Juru taktik jebolan Universitas Negeri Jakarta itu dipacu untuk putar otak lebih keras menemukan titik kebocoran tim asuhannya.

"Untuk pertandingan kemarin anak-anak sangat sulit keluar dari tekanan lawan dan sulit memanfaatkan lebar lapangan karena terlalu lama bermain di tengah. Sedangkan barisan gelandang kami terlalu lambat mendistribusikan bola," ungkap Fakhri.



"KMJR benar-benar bermain dengan militan, seperti yang sudah saya duga akan selalu sulit bertemu dengan lawan yang punya karakteristik demikian," tambah Fakhri.





Di babak perempatfinal, Garec's akan jumpa Salfas Soccer, Sabtu (20/7). Berbeda dengan KMJR, Salfas adalah tim yang punya gaya permainan cukup elegan, sangat efektif memainkan bola dari kaki ke kaki.

Meski tidak punya pemain depan dengan tipe bomber haus gol justru disitulah letak kekuatan Salfas yang terbilang sulit diraba kesebelasan lawan. Laga kontra Satria Muda, Paskah Nainggolan mampu membuktikannya. Potensi Adam Restu Perdana mencuri momentum di dalam area kotak penalti juga kudu jadi perhatian Garec's. Tak ketinggalan juga ada Fathan Mubinan Sugiatna.

"Saya menyuruh anak-anak untuk menonton pertandingan Salfas versus Satria Muda untuk mengamati cara lawan bermain. Yang saya tahu mereka adalah tim kolektif, sangat berbahaya di semua penjuru lini," tutur Fakhri.





Saat disinggung apakah dirinya kapok dengan drama adu penalti, wajah Fakhri memang masih terlihat agak pucat pasi. Meski demikian, ada sebuah sinyal kuat kalau Ferdi dan kawan-kawan sudah siap habis-habisan demi meraih tangga semifinal IJL U-13.

"Pertandingan melawan KMJR adalah pengalaman sangat berharga bagi anak-anak dan saya secara pribadi. Bikin olahraga jantung," tutur Fakhri seraya tak kuasa menahan tawa.



"Tidak, kami tidak takut jika dipaksa kembali mencicipi drama adu penalti karena dalam sepak bola kita harus sudah siap dengan semua risiko di dalamnya," tandas Fakhri.




  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa