IJL.Com- Performa heroik penjaga gawang ASTAM U-13, Gilang Maulidan menjadi bumbu yang tidak bisa terpisahkan saat laga versus Salfas Soccer. Senyum tak pernah membawa luka.
ASTAM harus puas berbagi angka dengan Salfas Soccer dalam lanjutan laga pekan keenam Indonesia Junior League U-13 dari Grup B Phenomenon, Sabtu (10/10). Hasil imbang tanpa gol mewarnai papan skor.
2x25 menit laga berjalan, kedua tim sama-sama saling menerapkan intensitas jual beli serangan. Praktis, pertempuran di lini tengah jadi pemandangan yang membetot mata penonton. Menguras energi, menyita taktik.
Saat laga memasuki menit-menit akhir, ASTAM terancam marabahaya besar. Soalnya, Salfas mendapat kesempatan untuk mencetak gol lewat titik penalti.
Beruntung ASTAM punya kiper setenang Gilang Maulidan di bawah mistar gawang. Sepakan 12 pas pemain lawan ia hempaskan cukup dengan sebongkah senyuman.
Pantas saja begitu tendangan penalti Salfas dibendung oleh Gilang, hujan pelukan langsung mendarat dari rekan-rekan setimnya. Ya, seperti ada beribu-ribu rasa terimakasih dilayangkan. Heroik!!
Gilang sendiri mengaku tidak punya trik khusus untuk membuat algojo tim lawan gigit jari. Seraya merendah, berangkat dari senyuman.
"Saya lihat teman-teman sempat kecewa karena dapat hukuman penalti, namun saya tidak mau ikut terpancing, kuncinya harus tetap tenang dan sabar," ujar Gilang.
"Ketika ada penalti, menurut saya kiper tidak boleh larut dalam emosi. Tenang saja," sambung Gilang seraya tersenyum lepas.
Gilang sendiri tergolong anak baru di ASTAM. Meski demikian, ia sudah siap untuk mencuri panggung.
"Belum lama di ASTAM, baru Agustus kemarin. Ya bisa dibilang IJL ini debut kompetisi terbesar yang saya ikuti," jelas Gilang.
"Saya lebih suka menjadi penjaga gawang, senang saja buat banyak penyelamatan, selain itu sangat terinspirasi juga dengan aksi-aksi kiper Bali United, Wawan 'Spiderman' Hendrawan," pungkas Gilang.
