IJL.Com- Greyfaldi Abdul Manan jadi aktor protagonis dalam urusan skuat ASIOP Apacinti U-9 menggedor jala gawang lawan. Nomor 10 memang layak rasanya disematkan untuk pemain berusia delapan tahun itu. Dukungan dari kedua orangtuanya juga sang kakak ikut membantu perjuangannya.
27 kali menggetarkan jala gawang lawan jadi catatan yang diraih skuat ASIOP Apacinti U-9 pada babak penyisihan Grup A Phenomenon IJL Mayapada. Bukti sahih yang membuat Mutiara dari Senayan lolos ke babak play off 12 Besar dengan status pemuncak klasemen.
Dari 27 gol itu, tujuh diantaranya dilesakkan oleh penyerang mereka, Greyfaldi Abdul Manan. Terakhir gawang Remaja Masa Depan jadi korbannya. Catatan itu pula yang membuat dirinya sejajar dengan rekan setimnya, Nayaka Aryasatya sebagai pemain paling subur di ASIOP Apacinti U-9.
"Gol kemarin itu yang paling diingat oleh Grey, tendangan kaki kiri yang keras. Sebenarnya ia bisa dua kali mencatatkan nama di papan skor saat itu dimana ada momen sudah melewati bek-bek bahkan kiper RMD tapi mungkin ia juga ingin memberi assist hingga umpan matang diberikan ke rekannya, Meldo Febransyah," ujar ayah dari Grey, Dimiyati Abdulmanan
Wajar rasanya Grey kian disebut sebagai sosok protagonis di ASIOP. Berungkali gol tunggalnya bisa jadi penentu kemenangan Mutiara dari Senayan seperti saat jumpa ASTAM, Serpong Jaya hingga Serpong City Soccer School. Bisa disebut ia adalah winger paling berbahaya saat ini di IJL Mayapada 2018.
"Sampai sekarang Grey merupakan siswa terlama yang latihan di ASIOP Apacinti untuk tahun kelahiran 2009, Coach Afrial Rahman dan Maradona sangat tertarik dengan kelincahan dan kecepatannya sehingga anak ini selalu di posisikan pada pos pemain sayap (winger) atau striker," ujar sang ayah.
Tidak heran rasanya nomor punggung 10 sudah kadung melekat dalam diri Grey. Tidak sembarangan, angka keramat itu berasal dari pilihan pelatih dan manajemen ASIOP untuk dirinya.
"Nomor punggung 10 yang saat ini disematkan kepada Grey itu merupakan pilihan dari pelatih dan koordinator siswa, saya sendiri sebagai orang tuanya tidak tahu menahu tiba-tiba pada saat screening Grey dikasih jersey dengan angka keramat tersebut," ujar Dimmy sapaan akrab Dimiyati Abdulmanan.
"Grey memang selalu meminta dan menginginkan jersey bernomor punggung 10 di setiap pembuatan jersey di sekolah dan sudah sangat sering menggunakan nomor itu di setiap turnamen, festival atau liga baik itu di Gradaya Soccer Skill Academy, Sekolah TK Al-Bayan dan sekolah SDI Al-Azhar 8 Kembangan. Nampaknya ia semakin lama sudah siap dan bangga dengan kepercayaan yang diberikan," tambah Dimmy.
Berawal dari Peran Sang Kakak
Bagi Grey, mungkin bisa dibilang ASIOP Apacinti sudah merupakan keluarga kedua bagi dirinya. Sejak umur dua tahun, ia sudah akrab dengan tim yang identik dengan jersey warna merah tersebut.
Usut punya usut, peran sang kakak ikut ambil andil. Disinilah awal perjuangan dan mimpi Grey dimulai.
"Sejak Grey berumur dua tahun ia sudah ikut mengantar dan menonton kakak-kakaknya yang lebih dahulu latihan di ASIOP. Hampir setiap hari bermain dengan bola di dalam rumah bersama, sampai-sampai TV LED 42 inch rusak karena terkena bola tendangan Grey," beber Dimmy sembari tersenyum.
"Adapun alasan Grey bergabung dengan ASIOP adalah selain kakak-kakaknya, saya sebagai orangtua menilai ASIOP adalah SSB yang terbaik di Jakarta dengan markasnya di Senayan saat itu," ungkap suami dari Yuni Andriani itu.
Punya anak-anak yang jatuh cinta dengan dunia si kulit bundar, Dimmy memang punya banyak harapan besar untuk buah hatinya. Ya apalagi kalau bukan melihat Grey suatu saat nanti menjadi pesepak bola profesional.
"Ingin sekali rasanya melihat Grey dan kakak adiknya menjadi pemain sepak bola profesional kelas dunia, dan alhamdulillah semua anak saya sudah memperlihatkan bakat dan prestasi di sejak mereka masih kecil. Terutama Grey, selalu menggunakan jersey bernomor punggung 10 yang disematkan oleh pelatih-pelatihnya di setiap pertandingan, ini merupakan suatu kebanggan buat saya dan istri," tegas Dimmy.
"Bicara soal Grey, saat ini dia seringkali belajar juga lewat Youtube melihat aksi dan teknik skill-skill pemain terbaik dunia seperti Messi, Neymar, Ronaldo dan Dybala. Kalau level lokal, ia mengidolakan Stefano Lilipaly. Ia sangat kagum dengan kecepatan dan agility pemain Bali United tersebut," tuturnya lagi.
Meski sudah mencetak tujuh gol sejauh ini bersama ASIOP, Grey memang menginsyaratkan belum puas dengan hasil yang diraih. Kian menikmati atmosfer pertandingan jadi cara yang ditempuh agar permainannya semakin on-fire.
Salah satu yang membuat Grey masih penasaran adalah duel antara timnya kontra Pelita Jaya SS. Gelandang haus gol dari tim lawan, Rizki Eka Saputra jadi sorotannya.
"Saat bermain di IJL Mayapada 2018, Grey mengaku bahwa pemain yang membuat dirinya kesulitan adalah Rizky dari Pelita Jaya, waktu itu Rizky juga tidak ketinggalan bertugas sebagai pemain bertahan sehingga ASIOP hanya berbagi angka 0-0. Sepertinya Grey ingin kembali bertemu dengan Rizky," tandas Dimmy.