Hari Jadi Indonesia Junior League, Kenang Momen Sakral




IJL. Com- Dari Lapangan Waduk Pluit sampai Batalyon Arhanud 1, tujuh tahun sudah Indonesia Junior League berusaha menjadi suluh pembinaan sepak bola usia dini Ibu Pertiwi. Meski kini agak berbeda karena sang pendiri sudah tiada namun karya dan ide yang ditinggalkan harus tetap hidup.

17 Agustus menjadi momen yang terasa sangat spesial bagi Indonesia Junior League (IJL) selaku operator liga sepak bola usia dini. Selain merayakan semangat kemerdekaan, fajar menyingsing di hari yang sakral jadi penanda usia makin bertambah.

Tepat hari ini IJL berulang tahun yang ketujuh. Seperti diketahui, pada 17 Agustus 2014 lalu di Lapangan Waduk Pluit, cikal bakal IJL lahir dimana turut disaksikan orang nomor satu di Indonesia saat ini yakni Presiden Joko Widodo.

Bedanya memang dibanding tahun-tahun sebelumnya, perayaan hari jadi IJL kali ini terasa sangat berbeda. Sang pendiri yakni Rezza Mahaputra Lubis telah berpulang dipanggil Yang Maha Kuasa pada 27 Juli 2021.

Namun karya sekaligus kenangan yang dipahat almarhum tak bakal lekang ditelan waktu. Raga memang sudah tiada, namun ide bakal tetap hidup selamanya.

"Kakaknya pernah cerita, dulu semasa masih kecil, almarhum bapak itu hobinya bikin susunan pemain atau strategi sepak bola pakai kelereng," ujar Drg. Tia Herfiana, istri dari Rezza.

"IJL ini bagi almarhum ibarat bayinya. Sebegitu sangat sayang betul dengan apa yang sudah ia lahirkan. Terima kasih untuk teman-teman SSB yang sudah menunjukkan betapa berartinya karya yang sudah bapak tinggalkan, sangat menenangkan saya," ujar ibu dari dua anak tersebut seraya tersenyum.





Untuk mengenang hari sakral, kali ini IJL News bakal mengulas kisah-kisah menarik dari balik momen 17 Agustus 2014 dari yang bikin jantung berdebar bahkan mengundang gelak tawa.


1. Dibuka Laga Komunitas Fan Klub

Rezza diberi kesempatan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya (saat itu Direktur Jak Pro) untuk mengelar event sepak bola lebih tepatnya pertandingan antar kecamatan lalu komunitas fans suporter ( Juventus Club Indonesia, Inter Moratti, Big Reds Liverpool dan Indo MU) sebagai rangkaian acara pembukaan IJL.

Rezza meyakini, tanpa andil Budi Karya dan Dimas Wahab (tokoh Indonesia Muda) bisa dibilang IJL sulit untuk lahir. 




2. Menyulap Lapangan

Sebelumnya Budi Karya menyiapkan Lapangan Waduk Pluit bukan untuk sepak bola tetapi lebih ke arena futsal. Setelah melalui presentasi dan konsep sekaligus fungsi kegunaan yang Rezza presentasikan, dengan segera seperti "membangun candi" tim IJL dan PT Jakpro bekerja menyulap area seluas 1,2 hektar persegi tersebut.




3. 6000 Penonton Memadati Lapangan Waduk Pluit

Selebriti kenamaan Indonesia seperti Darius Sinathrya, Judika, Valentino Simanjuntak, Ibnu Jamil, Augie Fantinus sampai Indra Kahfi (penggawa Bhayangkara FC) turut meramaikan jalannya acara tak pelak Lapangan Waduk Pluit luber diselimuti ribuan orang.

Terhitung ada 12 artis hadir menyemarakkan suasana yang membuat 6000 orang di Lapangan Waduk Pluit sempat coba merangsek untuk sekadar bersalaman atau berebut foto.





4. Sepatu Pantofel Presiden Jokowi

Kehadiran Presiden Jokowi yang bisa dibilang terbilang tiba-tiba alhasil membuat Rezza dan segenap kru IJL panik. Pasalnya, tak ada agenda khusus dirancang termasuk mempersiapkan sepatu sepak bola untuk mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Pontang-panting mencari sepatu dan akhirnya dapat, namun ternyata Jokowi lebih nyaman menggunakan sepatu pantofel kesayangannya. Satu gol lewat titik putih pun tercipta.





5. Komentator Pertandingan Sempat "Disemprot" Paspampres

Meski tarafnya masih level liga sepak bola usia dini, namun IJL punya ciri khas dengan mengedepankan unsur sportainment. Tidak lain kehadiran komentator pertandingan selalu jadi pembeda.

Namun siapa sangka, salah satu komentator pertandingan IJL yakni Bung Ocha sempat kena "semprot" Paspampres yang saat itu sudah ditugaskan untuk mengawal Jokowi.

Sedang asik memandu pertandingan, seorang Paspampres tiba-tiba langsung menghampiri komentator. Pesannya hanya satu agar wasit tiup peluit supaya Jokowi diganti untuk keluar lapangan karena terlihat sudah mulai kelelahan setelah bermain selama 10 menit alhasil hal tersebut sempat membuat sang pundit keringat dingin.



  • Tags

Top Categories

Popular News

Pembagian Hadiah & Closing Indonesia Junior Angkasa