IJL.Com- Ibarat menjinakkan jalan terjal, ISA Marzuki Bandriawan dan FFF Academy West tampil mulus di babak 16 Besar Championship Series Indonesia Junior League. Lolos ke fase selanjutnya, Indonesia Muda Utara ibarat lolos dari lubang jarum.
Babak 16 Besar Championship Series Indonesia Junior League U-11 rampung digelar pada Minggu (18/5). Panas terik yang menyirami rumput hijau jadi saksi jerih payah demi tiket ke fase selanjutnya.
Di Grup 1, Cileungsi United melangkah ke fase selanjutnya alias babak 8 Besar setelah mengantongi sembilan poin dari tiga laga. Sempat kekurangan materi pemain saat jumpa FFF Academy North tidak membuat mereka lupa untuk menjemput poin.
Di laga kedua, Cileungsi United yang sudah tampil dengan kekuatan terbaiknya sukses membekuk Maesa Jakarta lewat skor tipis. Pada partai penutup, bermain imbang dengan Dream SS sudah cukup melahirkan garansi aman untuk Muhammad Habibi dan kawan-kawan.
Dream SS berhak menemani Cileungsi United. Marcello Rizki dan kawan-kawan mampu meraih hasil satu menang dan dua imbang. Delapan poin jadi modal untuk meraih posisi runner-up demi menghindar dari kejaran Maesa Jakarta.
Di Grup 2, ISA Marzuki Bandriawan tampil on fire. Tiga laga sekaligus disabet dengan poin sempurna.
Dua laga awal saat berhadapan dengan tim sekuat Wins Soccer dan FIFA Farmel tidak membuat ISA Marzuki Bandriawan ciut. Kemenangan heroik dicatatkan hingga rangkuman hasil sempurna ikut dibukukan kala memaksa Cipondoh Putra ikut bertekuk lutut.
FIFA Farmel ikut lolos ke 8 Besar, meskipun kalah dari ISA MB setidaknya pada laga pembuka ada kemenangan terlebih dahulu diamankan saat bentrok dengan Cipondoh Putra. Berhadapan dengan Wins Soccer, hasil imbang sampai peluit akhir jadi jaminan untuk melanjutkan kiprah ke fase selanjutnya.
Di Grup 3, Nusantara 2004 melanjutkan konsistensinya. Panasnya atmosfer persaingan babak 16 Besar justru jadi bahan bakar untuk menjaga rekor tidak terkalahkan.
Hasilnya, dua menang dan satu imbang dikantongi sebagai syarat ke delapan besar. Hampir ditekuk Village FS, namun kembali tekad Nusantara 2004 untuk menjaga rekor benar-benar menjadi bahan bakar.
Village FS ikut menyusul ke 8 Besar. Selain imbang dengan Nusantara 2004, anak asuh Pascalis Marcos juga berbagi angka dengan Newland FA. Kuncinya ada di kemenangan telak atas Wiradhika Soccer sehingga jadi garansi tiket fase selanjutnya.
Di Grup 4, laju FFF Academy begitu mulus. Permainan kolektif Hamas Athallah Lubis dan kawan-kawan dengan gagah menggulung Indonesia Muda Utara, Tunas Harapan Indah Soccer Academy serta SSB Endang Witarsa.
12 poin alias sapu bersih alhasil disabet FFF Academy sekaligus menjaga rekor nir-kekalahan sejak fase penyisihan grup. 11 gol dibawa pulang.
Indonesia Muda Utara menyusul dengan cerita dramatis ibarat lolos dari lubang jarum. Menelan kekalahan di dua laga awal ternyata tidak membuat mereka dijauhi dewi fortuna, kemenangan dua gol tanpa balas atas Tunas Harapan Indah Soccer Academy di pertandingan terakhir menjadi batu loncatan.
Indonesia Muda Utara memang punya perolehan poin sama dengan SSB Endang Witarsa dan Tunas Harapan Indah Soccer Academy. Namun dari segi selisih gol, Jethro Dick dan kawan-kawan terhitung lebih baik daripada dua pesaing terdekatnya tersebut.







