IJL.Com- Performa Immanuel Bennet di jantung pertahanan Tunas Harapan Indah Soccer Academy (THISA) U-10 benar-benar tahan banting. Solid nan manise!
THISA meraup poin sempurna di pekan pertama Indonesia Junior League U-10. Tim yang bermarkas di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi tersebut mampu membekuk Rajawali Nusantara dan Shin Tae-yong lewat gaya permainan dan skor meyakinkan.
Selain lini tengah dan depan yang dinamis sekaligus kreatif, performa benteng pertahanan THISA jelas layak diberi kredit tersendiri. Adalah Immanuel Bennet muncul mencuri perhatian.
Immanuel seperti memberikan garansi aman di lini belakang THISA. Tahan banting, sulit dilewati.
"Di awal pertandingan saya sempat merasakan takut kalah. Ya soalnya banyak lawan-lawan baru yang saya temui di IJL," ujar Immanuel.
"Kenapa saya mainnya tenang? Ya karena teman-teman setim saya juga mainnya tenang," tambah Immanuel seraya tersenyum.
Ketenangan itu pula yang diyakini Immanuel berbuah energi positif di atas lapangan. Apalagi ia nampak sudah nyaman melakoni pos sebagai jenderal lini belakang.
"Kalau idola sih ya Sergio Ramos," ungkap Immanuel.
"Kenapa mau jadi bek? Karena saya sadar, badan saya besar. Jadi ya fokus bermain bertahan saja," seru Immanuel.
Gaya permainan bertahan Immanuel pada akhir pekan kemarin jelas layak diberi acungan jempol. Penuh perhitungan, ada banyak ragam intersep sukses dilepaskan guna memutus rantai serangan lawan.
Meski demikian, Immanuel enggan larut dalam pujian. Baginya sepak bola adalah olahraga tim.
"Kunci kemenangan tim hari ini? Menurut saya karena kami semua kerja sama-sama," tegas pemain berdarah Ambon tersebut.
"Jadi tidak ada yang main sendirian, kalau mau menang ya harus kerjasama," tandasnya.