IJL.Com- Atmosfer kompetisi Indonesia Junior League U-11 musim 2025 yang lebih "panas" membuat skuat ISA Marzuki Bandriawan terpantik. Jatuh bangun memutar otak dari pinggir lapangan.
ISA MB meraih hasil manis pada laga pekan ketiga Indonesia Junior League U-11. Tim yang bermarkas di Stadion Ingub Klender, Jakarta Timur tersebut sukses meraih dua kemenangan atas GMSB Kuningan (4-0) dan Mutiara Cempaka Utama (2-0).
Hasil tersebut setidaknya bisa jadi bukti ISA MB mampu mengusir awan gelap. Seperti diketahui, pada dua pekan sebelumnya, hasil minor terpaksa ditelan tim asuhan Risdiansyah tersebut.
"Dua pekan sebelumnya kami masih dalam tahap adaptasi karena mayoritas pemain notabene adalah anak-anak baru," ujar Igo, sapaan akrab sang pelatih.
"Awalnya memang sempat bikin pusing, kombinasi apa yang pas supaya nyetel digabungkan dengan wajah-wajah lama tapi pelan-pelan anak-anak yang baru bergabung bisa memperlihatkan perkembangan sangat bagus," tambah Igo.
Igo mengaku ada tantangan tersendiri bagi dirinya untuk meracik kekuatan agar ISA MB mampu berbicara lebih banyak. Baginya, menelan hasil minor di awal musim bukan jadi alasan untuk hilang gairah.
"Kekalahan di dua pekan awal tersebut justru menjadi pelajaran sangat berharga untuk mereka. Pun begitu dengan kemenangan hari ini, bukan jadi alasan untuk cepat puas," jelas Igo.
"Yang penting bagi saya, anak-anak bisa belajar mengerti bagaimana cara bermain sepak bola yang bagus. Dalam hal passing bola dan cara membuka ruang, itu jauh lebih penting," jelas Igo.
Seperti ada isyarat, ISA MB kini mulai terpantik atmosfer kompetisi. Apalagi IJL U-11 musim ini terbilang lebih panas karena ada 28 tim ikut berkontentasi hingga peta persaingan menjadi lebih sukar ditebak.
Apalagi Igo di IJL U-10 musim lalu sudah mampu membuktikan dirinya mampu membawa ISA MB yang keteteran di awal musim hingga bangkit menembus fase Semi-final Championship Series. Bukan tidak mungkin, tangan dinginnya kembali bertaji.
"Dengan adanya banyak tim tersebut, artinya anak-anak punya kesempatan bermain lebih banyak. Mereka juga menjadi lebih berani untuk bersaing. Ini sangat-sangat bagus," jelas Igo.
"Sebagai pelatih, saya juga lebih enak merotasi pemain. Apalagi untuk anak-anak yang baru bermain dalam sebuah kompetisi, mereka akan banyak mendapat pelajaran apapun hasilnya di papan skor," tandas Igo.